Ada Pembangunan Ultimate, Cagar Budaya di Stasiun Rangkasbitung Dibongkar

Estimated read time 2 min read

LEBAK – Perluasan Stasiun Kereta Api (KA) Rangkasbitung yang merupakan bagian dari proyek Rangkasbitung Ultimate rupanya akan mengubah total bentuk peron stasiun yang telah dibangun sejak 1901.

Renovasi stasiun sendiri melibatkan pembongkaran atap atau atap peron, dan hanya tersisa enam tiang peninggalan kolonial Hindia Belanda yang berusia ratusan tahun.

Kepala UPT Museum Multatuli Ubaidilah Muchtar mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan yang disepakati, atap stasiun terus dirobohkan untuk menjaga tren intensifnya penggunaan jasa kereta api. Stasiun gigitan salah.

“Terlibat langsung dalam proses diskusi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, tidak dapat dipungkiri bahwa nantinya Stasiun Rangkasbitung dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” kata pengamat sejarah, Kamis (20/6/) 2024. .

Proses pembongkaran stasiun ini akan menyisakan enam dari 22 pilar penyangga atap sebagai bagian dari warisan budaya stasiun.

“Enam dari 22 tiang penyangga atap Stasiun Rangkasbitung akan tetap menjadi bagian dari warisan budaya Stasiun Rangkasbitung itu sendiri,” tambah Ubai.

Terkait undang-undang pembongkaran cagar budaya, menurut Ubaidillah, sedang dalam pembahasan dengan para ahli dan kelompok ahli cagar budaya bahwa proyek pembongkaran tersebut tidak akan menghancurkan seluruh bangunan cagar budaya yang ada di stasiun Rangkasbitung.

“Kami berdiskusi dengan para ahli, tim ahli cagar budaya Provinsi Banten, PT KAI pusaka, bahwa cagar budaya apa pun boleh dimanfaatkan, berarti kami tidak akan menggunakan stasiun Rangkasbitung karena bangunan yang ada masih ada di sana. “- katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours