Agama Warga Negara Jepang dan Persentasenya

Estimated read time 2 min read

Tokyo: Jepang adalah negara kepulauan dengan sejarah panjang dan budaya yang kaya dengan lanskap keagamaan yang unik.

Meskipun secara historis Shintoisme dan Budha merupakan agama penting, masyarakat Jepang saat ini cenderung menganut praktik sekuler dengan pengaruh berbagai tradisi agama.

Shintoisme, agama asli Jepang, telah menjadi bagian integral dari budaya Jepang sejak zaman kuno. Agama Buddha yang diperkenalkan dari daratan Asia pada abad ke-6 hidup berdampingan dengan Shinto dan bahkan dilengkapi dalam beberapa aspek.

Kedua agama tersebut merupakan agama utama negara pada waktu yang berbeda dalam sejarah Jepang.

Sejak diberlakukannya Konstitusi Jepang pada tahun 1947, agama telah menjadi ciri masyarakat Jepang. Tidak ada satu agama pun yang mendominasi dan masyarakat sering kali mengikuti kombinasi praktik dari tradisi agama yang berbeda.

Fakta agama di Jepang

Menurut Buku Tahunan Agama Badan Urusan Kebudayaan Jepang edisi 2022, jumlah penganutnya adalah sebagai berikut:

1. Shinto: 87.924.087 (48,5%)

Praktik keagamaan sehari-hari seringkali lebih bersifat budaya daripada spiritual.

Upacara Shinto seperti festival Matsuri dan perayaan Shichi-Go-San lebih merupakan bagian dari tradisi budaya daripada sebagai ekspresi keyakinan agama yang dipegang teguh.

2. Sang Buddha 83.971.139 (46,3%)

Agama Buddha memainkan peran penting dalam pemakaman Jepang. Meskipun banyak orang Jepang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan Buddhis sehari-hari, mereka sering memilih pemakaman Budha karena menganggapnya tradisional.

3. Umat Kristen: 1.909.757 (1%)

Sinkretisme, atau kombinasi praktik dua agama atau lebih, sangat umum terjadi di Jepang. Banyak orang Jepang merayakan Natal dan Paskah dengan cara yang lebih sekuler, menganut aspek budaya agama Kristen tanpa keterikatan teori yang kuat.

Agama Kristen, meskipun dianut oleh sekitar 1% populasi, memiliki sejarah panjang di Jepang dan telah memberikan kontribusi penting terhadap pendidikan dan layanan sosial.

4. Agama lain : 7.403.560 (4%)

Agama lain, seperti Islam dan Hindu, juga hadir meski dalam jumlah lebih kecil.

Survei NHK tahun 2018 menemukan bahwa 62% orang Jepang tidak beragama, 31% beragama Buddha, 3% beragama Shinto, 1% beragama Kristen, dan 1% tidak menjawab.

Dalam pluralisme Jepang, agama dianggap sebagai bagian dari warisan budaya dan bukan sebagai sistem kepercayaan yang harus dihormati secara ketat.

Hal ini menciptakan lingkungan terpadu di mana praktik keagamaan dapat dihormati dan dirayakan dengan tetap menjaga identitas sekuler yang kuat.

Dengan melakukan hal ini, Jepang menawarkan wawasan tentang bagaimana agama dapat beradaptasi dan berkembang dalam masyarakat dunia yang modern dan selalu berubah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours