Agama Warga Negara Tajikistan dan Persentasenya, Didominasi Sunni dengan Mahzab Hanafi

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Agama resmi di Tajikistan adalah Islam. Namun umat Islam di sana terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu Sunni dan Syiah.

Tajikistan menjadi pusat perhatian global karena merupakan negara Muslim yang melarang penggunaan hijab. Hal ini seiring dengan lahirnya undang-undang baru yang mengatur busana muslim di Tanah Air.

Tidak hanya hijab, pihak berwenang di Tajikistan juga secara tidak resmi melarang laki-laki berjanggut lebat, dengan adanya laporan bahwa polisi telah mencukur paksa ribuan janggut selama satu dekade terakhir.

Organisasi hak asasi manusia mengkritik larangan hijab di Tajikistan sebagai pelanggaran kebebasan beragama. Dengan lebih dari 98% penduduknya beragama Islam, undang-undang tersebut kemungkinan akan menghadapi penolakan yang signifikan dari masyarakat Tajikistan ketika undang-undang tersebut mulai berlaku.

Mayoritas Muslim di Tajikistan menganut aliran Hanafi Menurut Global Religiou Futures, populasi Muslim telah mencapai 96,4%, dibandingkan dengan 1,8% Kristen. Mayoritas Muslim di Tajikistan menganut sekte Khafani.

Sebelum penaklukan Arab pada awal abad ke-7, praktik keagamaan utama masyarakat yang tinggal di wilayah Tajikistan adalah Zoroastrianisme, Manikheisme, Budha dan Hindu, serta Kristen dan Yudaisme Nestorian.

Serangan Arab menyebabkan “Islamisasi” menyeluruh di wilayah tersebut yang selesai pada pertengahan abad ke-11. Namun sebelumnya, pada abad ke-7, setelah wafatnya Nabi Muhammad, Islam terpecah menjadi berbagai cabang, yang terpenting adalah Sunni dan Syi’ah.

Pengikut Syiah – Syiah hanya mengakui khalifah keempat Ali, sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW, sebagai ahli waris sah Nabi Muhammad SAW, serta keturunannya.

Pada gilirannya, Syiah terpecah menjadi berbagai cabang. Misalnya saja kaum Ismaili yang sebagian besar tinggal di wilayah Gorno-Badakshan. Nama tersebut berasal dari Ismail, putra Jafar as-Sadik, Imam keenam dan ketua komunitas Syiah. Pemimpin komunitas Ismaili saat ini adalah Pangeran Karim Aga Khan IV (lahir tahun 1936 di Jenewa; tempat tinggal permanen – Prancis).

Berbeda dengan kaum Syi’ah, kaum Sunni tidak mengakui adanya peluang mediasi antara Tuhan dan manusia setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW dan menolak gagasan tentang keturunan istimewa Ali dan hak Imamah bagi keturunannya.

Tasawuf adalah salah satu cabang Islam. Ada juga yang menganggapnya sebagai pertapa mistik. Pada abad 11 – 12 terbentuk persaudaraan atau tarekat sufi pertama yang dipimpin oleh Pir dan Isan. Beberapa dari pesanan ini masih ada. Tarekat sufi yang paling terkenal adalah Nakshbandia, Kubravia, Kadiria, Yasaviya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours