Agresif eksplorasi, PHE produksi migas 1,05 juta BOEPD pada semester I

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat produksi minyak dan gas (migas) sebesar 1,05 juta barel setara minyak per hari dengan rincian produksi minyak sebesar 556 ribu barel per hari pada semester I-2024. minyak per hari) dan produksi gas sebesar 2,86 miliar SCFD (standar kaki kubik per hari).

Pertumbuhan produksi Subholding Hulu Pertamina didorong oleh berbagai aktivitas eksplorasi yang agresif antara lain pengeboran, workover, pemeliharaan sumur dan S/EOR.

“Kami bersyukur atas seluruh pencapaian tersebut, dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang selalu mendukung operasional perusahaan,” kata Direktur PHE Chalid Said Salim dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Chalid mengatakan hingga Juni 2024, PHE telah mampu menyelesaikan pengeboran 6 sumur eksplorasi dan 334 sumur eksplorasi.

Selain itu, dibandingkan periode yang sama tahun 2023, terdapat 476 perbaikan sumur dan 17,436 pekerjaan servis yang bersifat signifikan.

Awal tahun ini, pengeboran eksplorasi berhasil menemukan cadangan migas baru dengan dilakukannya pengeboran Sumur Anggrek Ungu (AVO)-001 di Sumatera Selatan, Sumur Pinang Timur (PNE)-1, dan Sumur Julang Emas (JLE) di Riau. di Sulawesi Tengah )-001.

PHE juga mencatat perolehan seismik 2D sepanjang 198 km pada survei seismik 2D Amalia di Sumatera Selatan.

Sementara itu, data seismik 3D meningkat drastis sebesar 413 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan tercatat 1.978 km2 data seismik 3D pada Juni 2024.

Survei seismik 3D didominasi oleh kegiatan di wilayah Indonesia bagian timur antara lain survei 3D Seram di Maluku dan survei 3D Bone di perairan Sulawesi, survei seismik lapangan terbuka sebagai bagian dari komitmen kerja PHE dengan pemerintah, serta upaya PHE menjaga ketahanan nasional. bauran energi dan keberlanjutan.

Menurut Chalid, PHE terus menggali potensi dari berbagai aspek untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Hingga Juni 2024, PHE telah menemukan cadangan terbukti minyak dan gas (P1) sebesar 93 juta barel setara minyak.

Penemuan P1 tersebut mengandung cadangan minyak mentah sebesar 41 juta BO (barel minyak) dan cadangan gas sebesar 305 juta SCF (standar kaki kubik).

Memperkuat komitmennya terhadap emisi net zero, PHE telah menandatangani perjanjian kerja sama penyerapan karbon dengan ExxonMobil untuk mengembangkan cekungan CCS Hub Asri yang berpotensi menyimpan CO2 dan merupakan peluang bisnis baru dalam program dekarbonisasi di Asia Tenggara.

Kolaborasi ini terjadi dalam rangka upaya penurunan emisi karbon dioksida sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan nasional.

PHE juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Sucofindo untuk menggali potensi dan penerapan ISO dalam pelaksanaan proyek Carbon Capture (CCS)/Carbon Utilization and Storage (CCUS).

Dengan teknologi CCUS dan CCS, Subholding Hulu Pertamina mempunyai pilihan untuk menginjeksikan CO2 ke dalam reservoir yang sudah habis untuk EOR/EGR atau menggunakannya untuk penyimpanan sebagai unit peredam dan injeksi.

Hal ini dilanjutkan dengan tujuan untuk terus meningkatkan produksi migas guna mendukung ketahanan energi nasional, kata Chalid.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours