Agus Fatoni Ditunjuk Jadi Pj Gubenur Sumut, Hassanudin Digeser ke NTB

Estimated read time 2 min read

MEDAN – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menunjuk Agus Fatoni sebagai penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut). Agus Fatoni menggantikan Pj Gubernur Sumut saat ini, Hasanudin, yang dilantik menjadi Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penunjukan Agus Fatoni sebagai Pj Gubernur Sumut dibenarkan Harianto Butarbutar, Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah dan Kantor Otonomi Daerah Sumut, Sabtu (22/6/2024).

“Iya benar, kami mendapat informasi yang sama,” kata Harianto.

Ia mengatakan, pencopotan Pj Gubernur tentu menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat. Ia juga tak mau berspekulasi apa penyebab dicopotnya Haszanudin dan Agus Fatoni yang sebelumnya juga menjabat Direktur Jenderal Pembangunan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri.

“Iya, persoalannya sudah sesuai dengan Keppres (Perpres). Tapi harus diperhatikan dan dikaji secara matang. Oleh karena itu, kami masyarakat Sumut harus mendukung keputusan tersebut,” kata Harianto.

Harianto mengatakan, pelantikan Agus Fatoni sebagai Pj Gubernur Sumut akan berlangsung di kantor Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri pada Senin sore, 24 Juni 2024.

Agus Fatoni dilantik langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sekaligus Haszanudin sebagai Pj Gubernur NTB dan menggantikan Fatoni sebagai Pj Gubernur Sumsel.

“Iya, kami sudah diundang dalam pelantikan. Senin. Sumut dan Forkompinda Sekda sudah diundang dalam pelantikan,” ujarnya.

Komentator kebijakan publik Fakhruddin menilai pergantian Pj Gubernur Sumut dari Hasanudin menjadi Agus Fatoni agak di luar dugaan. Terlebih lagi, perubahan itu terjadi di tengah persiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang tinggal 4 bulan lagi.

“Iya jujur ​​saja agak mengagetkan, setahu kami penggantinya belum pernah digunakan di Sumut, yang sebaliknya cukup rumit,” ujarnya.

Fakhrudin sadar, pengangkatan pimpinan eksekutif daerah sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. Pada saat yang sama, menurutnya, masyarakat Sumut harus mengetahui alasan penggantian Hasanudin.

“Hasanudin itu mantan Panglima di sini. Jadi kurang lebih paham dengan Sumut. Tindakannya juga sangat positif dalam mengawal Pj Gubernur Sumut, sehingga perlu dijelaskan ke masyarakat,” ujarnya.

Fakhrudin khawatir pergantian Hasanudin yang tiba-tiba akan menjadi preseden buruk. Apalagi, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga menjabat Wali Kota Medan itu tengah bersiap mencalonkan diri sebagai calon gubernur pada pilkada mendatang.

“Pergeseran ini tidak boleh dianggap karena Pj Gubernur Hasanudin tidak mendukung Bobby Nasution untuk jabatan Gubernur Sumut,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours