Ahad, kualitas udara Jakarta tidak sehat untuk aktivitas luar ruangan

Estimated read time 1 min read

JAKARTA (ANTARA) – Kualitas udara di DKI Jakarta pada Minggu pagi masuk kategori tidak sehat sehingga masyarakat diimbau menghindari aktivitas di luar ruangan.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.30 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta sebesar 166 dengan jumlah partikel (PM) 2,5 dan konsentrasi 77 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi ini 15,4 kali lipat dari nilai pedoman kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Indeks kualitas udara tersebut menjadikan Jakarta sebagai kota terburuk ketiga di dunia.

Di atas Jakarta, kota dengan kualitas udara terburuk adalah Kampala, Uganda, dengan indeks kualitas udara 174, disusul Delhi, India dengan skor 166.

Beberapa wilayah di Jakarta dilaporkan memiliki kualitas udara yang buruk, seperti Kuningan, Kemang, dan Jeruk Putu.

Masyarakat juga diimbau menghindari aktivitas di luar ruangan, memakai masker saat berada di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari polusi udara, dan membuka filter udara.

Sistem Informasi Lingkungan Hidup dan Sanitasi DKI Jakarta juga mencatat total kualitas udara Jakarta untuk pencemaran udara PM2.5 masuk kategori buruk dengan skor 109.

Tipe tidak sehat artinya tingkat kualitas udaranya membahayakan manusia atau kelompok hewan yang rentan atau dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman atau nilai estetika.

Salah satu daerah yang tercatat masuk kategori udara tidak sehat adalah Kebon Yeruk.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours