Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pakar gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta membantah mitos yang menyebut makan daging kambing bisa dengan cepat meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi.

“Daging kambing termasuk dalam kelompok hewan berlemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang,” kata ahli gizi Fitri Hudayani SST, M.Gz, saat dihubungi Jakarta, Senin.

Menjawab mitos tersebut, Fitri mengatakan daging kambing memang memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.

Sebagai sumber protein hewani, 40 gram atau setara dengan sepotong daging kambing rata-rata mengandung energi 75 Kkal, tujuh gram protein, dan lima gram lemak.

Yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi adalah penambahan bumbu pada daging matang yang tinggi natrium. Misalnya garam meja, kecap atau bumbu dapur.

Daging kambing juga tidak menaikkan kadar kolesterol darah, selama masyarakat mengonsumsinya dalam batas wajar, cukup gunakan dagingnya dalam keadaan bersih dan bebas lemak untuk mencegah penyakit tersebut kambuh kembali.

Oleh karena itu, konsumsinya harus dibatasi secara bijak, kata Fitri.

Fitri juga membantah daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak. Menurutnya, mencuci daging sangat penting untuk menghindari kontaminasi bakteri pada daging.

Kontaminasi silang juga dapat dicegah dengan memasak daging kambing hingga matang.

Sebaliknya, penyimpanan daging kambing setelah keluar dari Rumah Potong Hewan (RPH) atau rumah potong hewan hendaknya disimpan dengan baik, jangan di tempat terbuka, dan jika disimpan di lemari es, jauhkan dari makanan lain,” ujarnya. . dikatakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours