Ahli Beberkan Cara AI Deteksi Suara Manusia Buatan Deepfake

Estimated read time 2 min read

JAK – Kemampuan untuk membuat pesan suara sintetis atau suara buatan yang dikenal dengan deepfake kini tersedia bagi siapa saja yang memiliki koneksi internet.

Dengan adanya pemilu di lebih dari 50 negara pada tahun ini, upaya untuk mendeteksi misinformasi berbasis deepfake semakin meningkat sebelum hal tersebut menimbulkan kerugian.

Sarah Barrington, yang mempelajari audio deepfake di University of California, Berkeley, mengatakan itu hanya membutuhkan sejumlah data.

Hanya dalam beberapa menit, dia menggunakan layanan online untuk mengkloning audio dan membuat versi palsu dari pernyataan singkat tersebut.

“Teknologi mengumpulkan sangat sedikit data pribadi,” kata Sarah Barrington, seperti dilansir Daily Mail.

Beberapa isyarat, seperti waktu istirahat yang dilakukan seseorang, dapat dikenali secara visual oleh mata yang terlatih.

Sarah Barrington menjelaskan bahwa ucapan sintetis menggunakan AI yang dilatih untuk mengenali suara palsu. “Pola AI ini sangat jelas dan bisa berupa artefak yang sangat kecil dan halus yang tidak dapat kita dengar,” jelasnya.

Sarraj mengatakan meskipun pendeteksiannya berhasil, mungkin sudah terlambat untuk menghentikan postingan viral dan perusahaan media sosial serta penggunanya perlu berbuat lebih banyak untuk mengurangi penyebaran konten yang berpotensi salah.

“Kami bergerak menuju solusi yang sebagian bersifat teknologi, namun juga sebagian terkait dengan perubahan sosial dan tindakan para pembuat kebijakan,” tambahnya.

Faktanya, kita semua perlu membantu mendeteksi deepfake dan mencegah penyebarannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours