Ahli Beberkan Cara untuk Penanganan Batu Empedu

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Kolelitiasis atau yang sering disebut batu empedu merupakan suatu kondisi medis yang disebabkan oleh terbentuknya batu pada kandung empedu.

Salah satu gejala batu empedu yang paling umum adalah timbulnya rasa sakit yang tiba-tiba di perut bagian kanan atas. Bahkan, nyerinya juga bisa menjalar hingga ke punggung dan bahu.

Untuk mengatasi penyakit ini, beberapa pengobatan yang dapat dilakukan antara lain obat-obatan, tindakan invasif dan non-invasif. Bersama Dr. dr. Irsan Hasan, Sp.PD, KGEH, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan gastroenterologi-hepatologi di Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC)

Sebelum membahas ERCP, Dr. Irsan pertama kali menjelaskan tentang batu empedu. Batu empedu adalah suatu kondisi terbentuknya massa padat yang terdiri dari kristal di kantong empedu atau saluran empedu di dalam tubuh.

Kantung empedu merupakan organ kecil yang terletak di bawah hati dan berfungsi untuk menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati.

Batu empedu terbentuk ketika zat seperti kolesterol, garam empedu atau zat lain tidak seimbang dalam empedu.

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya batu empedu, antara lain obesitas, kehamilan, riwayat keluarga dengan masalah batu empedu,

Batu empedu yang paling umum terdiri dari kelebihan kolesterol dalam empedu. Kolesterol berlebih dapat menumpuk dan membentuk endapan yang kemudian menjadi batu empedu.

Garam empedu adalah zat yang diproduksi oleh hati untuk membantu empedu melarutkan lemak dalam makanan. Jika terjadi ketidakseimbangan produksi garam empedu, dapat menyebabkan terbentuknya batu empedu.

Selama kehamilan, kadar hormon wanita berubah, termasuk peningkatan kadar estrogen. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi komposisi empedu dan menyebabkan terbentuknya batu empedu.

Obesitas dan pola makan yang tidak sehat, terutama pola makan rendah lemak dan serat, dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu karena dapat mengubah komposisi dan konsentrasi empedu.

Penting untuk diketahui bahwa jenis batu empedu bisa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Identifikasi jenis batu empedu yang tepat berperan penting dalam menentukan pilihan pengobatan yang tepat, dr Irsan.

Dan sekarang, ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography): ERCP digunakan untuk menghilangkan batu empedu yang tersumbat di saluran empedu.

Prosedurnya melibatkan penggunaan alat endoskopi yang dimasukkan melalui mulut ke dalam saluran empedu, dilanjutkan dengan perawatan batu menggunakan teknik seperti menghancurkan batu atau mengeluarkannya dengan alat tertentu.

“Meskipun ERCP memiliki banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa prosedur ini juga memiliki risiko seperti pendarahan, infeksi atau kerusakan pada saluran empedu atau pankreas. Oleh karena itu, setelah menjalani ERCP di MRCCC, pasien akan tetap menjalani observasi rutin di bawah pengawasan. Pengawasan oleh tenaga medis yang profesional dan ahli,” kata dr Irsan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours