AHY sampaikan capaian satu dekade tata ruang di Reforma Agraria Summit

Estimated read time 2 min read

DENPASAR, BALI (ANTARA) – Menteri Pertanahan dan Perencanaan Pertanahan/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Hari Murthy Yudhoyono (AHY) menyampaikan capaian antariksa dalam 10 atau sepuluh tahun terakhir (2014 -2024). Pengelolaan pemerintah seperti Program Pendaftaran Tanah Menyeluruh (PTSL) yang semula mencatat 46 juta tempat, kini mencapai 113,3 juta tempat.

Hasil ini penting karena telah mencapai 94,4% dari target 120 juta lahan pada tahun 2024, atau 89% jika total sasaran tercapai pada akhir tahun 2025 yaitu 126 juta lahan. Land Reform Summit 2024 di Denpasar, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan, akselerasi pencapaian PTSL yang luar biasa ini berkontribusi pada peningkatan nilai ekonomi (economic value add) sebesar Rp6,519 triliun pada pajak penghasilan, hak atas tanah dan bangunan, pendapatan negara bukan pajak, dan harga real estate.

Dari kinerja PTSL tersebut, ia juga menginformasikan mengenai target tercapainya kota lengkap yang kini telah menjadikan 33 kabupaten/kota dinyatakan sebagai kota lengkap. Baca juga: AHY Ingin Masyarakat Ikut Serta dalam Integrasi Sosial Sertifikat Elektronik, Hanya saja, untuk meraih sertifikat elektronik, pihaknya mencatat sudah dibuat 62.753 sertifikat.

Katanya: Dalam 100 hari kerja meningkat hampir 3 kali lipat dan mencapai 62.753 sertifikat.

Terkait legalisasi pembagian properti dan tanah, AHY mengatakan kedua program ini melebihi 12,5 juta hektar, yang awalnya ditargetkan 9 juta hektar. Pembagian tanah tersebut memberikan masyarakat modal senilai lebih dari Rp 6295 triliun.

Pihaknya juga memberikan penyuluhan dan bantuan kepada 364.397 kepala keluarga sesuai kemampuan masing-masing kelompok sosial di berbagai sektor. seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan UMKM.

Dia berkata: Sebagai hasil dari proses ini, pendapatan masyarakat meningkat hampir 41%.

Sebelumnya, Kementerian ATR/BPN mengumumkan Konferensi Reformasi Pertanahan 2024 akan diselenggarakan pada 14-15 Juni di Bali, dengan tujuan membahas penyelesaian permasalahan perencanaan pertanahan di Tanah Air.

Acara ini difokuskan pada penyelesaian kesepakatan mengenai masalah perencanaan pertanahan yang disetujui oleh sembilan lembaga pada konferensi reformasi pertanahan tahun lalu.

Perjanjian ini terbagi dalam empat kelompok kerja (pokja) yang meliputi penyelesaian harta benda hukum di permukaan perairan, pulau-pulau kecil dan pulau-pulau terluar, penyelesaian penyelesaian tanah sementara, penyelesaian sengketa wilayah mengenai negara, wilayah, BUMN. dan Waa BUMD. – Harta milik masyarakat, serta keputusan penyelesaian redistribusi tanah yang dibebaskan dari kawasan hutan. Baca Juga: AHY dorong pemerintah daerah keluarkan BPHTB untuk genjot capaian PTSL Baca Juga: AHY: Realisasikan lima program prioritas di tahun 2023

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours