Airlangga optimistis RI pertahankan defisit di bawah tiga persen

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Indonesia bisa terus menjaga anggaran di bawah tiga persen.

Ia berharap rencana kegagalan ini dapat memberikan insentif bagi semua pihak untuk tetap optimis terhadap kondisi perekonomian bangsa saat ini dan masa depan.

“Sungguh mengejutkan jika kita melihat defisit anggaran negara-negara Uni Eropa (UE) yang rata-rata sebesar 5-7 persen. Alarmnya di Eropa, bukan di Indonesia, Indonesia masih kurang dari tiga persen,” kata Airlangga dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Pemerintah menaikkan target anggaran APBN tahun 2025 sebesar 2,45-2,82 persen untuk pembayaran bunga tahun depan yang diperkirakan meningkat akibat dampak suku bunga global dan tekanan terhadap dolar AS.

Airlangga juga mengatakan Bank Sentral Uni Eropa telah mengingatkan negara-negara anggotanya untuk menjaga anggaran di bawah tiga persen.

“Anda lihat Jerman, Perancis, Italia (defisit) 5-7 persen dan Indonesia kurang dari tiga persen, jadi (kita) tidak perlu panik. Mereka mendapat peringatan dari Bank Sentral UE bahwa negara-negara UE harus melakukannya.” ikuti sama seperti negara-negara Asia,” ujarnya.

Selain mampu mendukung infrastruktur perekonomian Indonesia agar tetap kuat menjadi hal terpenting, Airlangga juga meyakini kebijakan perekonomian pemerintah pada tahun depan akan tetap sejalan dengan kebijakan saat ini.

Kemudian, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar 2,93 miliar dolar AS pada Mei 2024 dan mampu melanjutkan tren positif selama 49 bulan berturut-turut.

Meski tertahan oleh defisit sektor migas, surplus perdagangan tersebut ditopang oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$4,26 miliar.

Peningkatan ekspor migas Indonesia pada Mei 2024 dibandingkan April 2024 dibarengi dengan kenaikan harga ekspor ke banyak negara seperti Tiongkok, Amerika, dan Jepang.

Selain itu, ekspor Indonesia ke ASEAN dan UE mengalami peningkatan.

Selain dari aspek perdagangan, kita memiliki keseimbangan yang baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 5,11 persen, inflasi turun 2,8 persen, dan persaingan relatif tinggi. Tingkat Daya Saing Indonesia naik 7 tingkat pada tahun 2024, tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Kajian IMD World Competitiveness Ranking 2024 mencatat Indonesia berada pada peringkat 27 dari 67 negara, dimana pada tahun 2023 Indonesia berada pada peringkat 34. Jadi secara prinsip indeks sentimen konsumen juga positif,” jelasnya.

Meski kondisi dasar perekonomian masih stabil, kata dia, pemerintah terus mendukung sentimen daerah dan mendorong investasi.

“Kami juga mendorong masuknya mata uang asing dari luar negeri, dan kami juga meminta para pengusaha yang menjual barang-barang luar negeri yang masih memiliki mata uang asing untuk membawanya ke dalam negeri,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours