Airlangga pelajari program makan siang gratis dari Jepang

Estimated read time 2 min read

Tokyo (ANTARA) – Menteri Kerjasama Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah Indonesia juga sedang menjajaki program makan siang gratis di Jepang.

“Indonesia terbuka untuk belajar dari negara-negara yang telah menerapkan makan siang gratis atau presiden terpilih yang baru saja mengganti nama menjadi program pangan bergizi, termasuk Jepang,” kata Airlangga dalam wawancara di Nikkei Forum 29th Asia, Tokyo, Jumat.

Menurutnya, Jepang sudah berpengalaman melaksanakan program ini sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Saat ini, pemerintah tengah menjajaki dan melakukan studi banding di China mengenai program serupa.

“Saya kira sudah banyak negara yang menerapkan program ini, Indonesia harus belajar bagaimana menerapkannya, terutama pemerintahan selanjutnya,” ujarnya.

Program makan siang gratis ini dicanangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dan menjadi program yang paling banyak dipromosikan selama kampanye.

Makan siang gratis beserta program dan prioritas baru tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp400 triliun.

Kategori makan siang gratis meliputi anak sekolah, bayi, dan ibu hamil.

Pemerintah Jepang telah menerapkan program makan siang gratis bagi pelajar selama hampir 70 tahun.

Program ini awalnya ditujukan untuk siswa miskin, dan akhirnya pemerintah Jepang mengeluarkan undang-undang pada tahun 1954 yang mengizinkan siswa sekolah dasar dan menengah menerima makanan sekolah gratis.

Menu makan siang gratis di Jepang dibuat dan diperiksa secara ketat, meliputi jenis makanan, kandungan nutrisi dan kalorinya disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya.

Di semua sekolah, terutama dari sekolah dasar, siswa juga bergantian menjadi petugas yang membagikan bekal kepada temannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours