Airlangga resmikan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Jawa Timur.

Kilang tembaga PTFI merupakan kilang tembaga single line terbesar di dunia dengan kapasitas pemurnian hingga 1,7 juta ton tembaga per tahun.

“Kami memberikan kredit kepada pimpinan senior. Dan yang dibangun adalah pabrik yang luar biasa. Jadi ini sangat tepat, karena energi terbarukan saat ini sedang menjadi tren. Dan sifat energi terbarukan adalah kebutuhan akan mineral-mineral penting. Dan salah satunya itu tembaga,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Airlangga mengatakan, proyek yang meliputi lahan seluas 100 hektare ini memiliki investasi sebesar 3,7 miliar dolar AS atau Rp 58 triliun.

Investasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan konstruksi lokal, namun juga memberikan multiplier effect bagi masyarakat Kabupaten Gresik.

Bersama smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya akan memurnikan 3 juta ton tembaga per tahun dan menghasilkan sekitar 600.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun.

Dengan beroperasinya alat ini, segala sesuatu yang dihasilkan PTFI dapat diolah dan dibersihkan sendiri, seperti halnya lumpur dari PT Smelting dapat diolah.

“Dan ini awal integrasi tambang dengan produk akhir. Dan dalam kaitan ini produksi 50 ton emas akan membayar royalti. pada uang “Jadi tentu saja pemerintah mendapat pemasukan yang banyak,” ujarnya.

Kehadiran PTFI di KEK Gresik diharapkan menjadi salah satu daya tarik dalam membangun zona ekologi yang mendukung pendaratan air khususnya kendaraan listrik (EV). Hingga Maret 2024, KEK Gresik telah mencatatkan nilai investasi sebesar Rp75,2 triliun dan mempekerjakan lebih dari 35.000 karyawan.

“Pastinya ke depan Indonesia bisa meningkatkan jumlah produk yang diekspornya. Kalau ekspor kita kuat, maka rupiah kita bisa stabil. Misalnya ekspor nikel dan sawit kita senilai 55 miliar dolar AS. Lalu impor minyak adalah 40 miliar dolar AS. Jadi ada pembatasan yang wajar, kata Airlangga.

Selain melakukan demonstrasi peluncuran perusahaan PTFI, Airlangga dan tim berkesempatan meninjau lokasi PTFI dengan mengunjungi area dermaga, pengecoran, dan gedung pusat.

Airlangga juga menjelaskan kepada awak media mengenai peran PTFI dalam menjamin stabilitas perekonomian negara.

Pada saat yang sama, pemerintah mencanangkan kebijakan industri nasional yang diharapkan dapat mendukung pengembangan nilai tambah perekonomian nasional dan menjadi salah satu kunci menjaga kekuatan perekonomian nasional.

Untuk mendukung misi nasional tersebut, peran hewan karnivora lokal menjadi penting, termasuk yang memanfaatkan sumber daya tembaga.

Selain itu, pasokan produk tembaga dalam negeri yang dibutuhkan Indonesia saat ini bergantung pada produk impor seperti pipa tembaga, pita tembaga, ekstrusi tembaga, dan bahan baku produksi EV seperti kabel, inverter, dan baterai. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah terus mendorong industri manufaktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mengelolanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours