Ajudan Cantik Presiden Assad Tewas di Tengah Rumor Perselingkuhan Mereka

Estimated read time 2 min read

DAMASKUS – Di tengah segala kekacauan yang melanda Timur Tengah, Presiden Suriah Bashar al-Assad, Luna al-Shibl, tewas dalam kecelakaan mobil di Damaskus, Jumat pekan lalu.

Sehari setelah kematian ajudan baik tersebut, media Suriah melaporkan bahwa kematiannya diduga akibat pembunuhan.

Menurut surat kabar Qatar Arab; Al-Jadeed, banyak orang di Suriah menyebut insiden itu sebagai “kecelakaan yang disengaja”, yang mengisyaratkan adanya upaya pembunuhan.

Laporan tersebut menyebutkan pengemudi mobil tersebut ditangkap setelah bertabrakan dengan mobil al-Shibl.

Segera setelah kejadian tersebut, al-Shibl dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius. Namun kondisinya semakin memburuk dan dokter menyatakan dia meninggal setelah mengalami pendarahan otak.

Media lokal berspekulasi bahwa Schieble telah menjadi “musuh berbahaya” selama karir politiknya.

Laporan lain dari media Israel, Ynet, menyebutkan bahwa istri Presiden Suriah Assad, Asma al-Assad, pernah mencoba mencopot Shibl dari jabatannya di masa lalu setelah beredar rumor perselingkuhan antara suaminya dan asisten terbaiknya.

Media lokal yang dikutip First Post, Senin (8/7/2024) juga menyoroti perselisihan antara Shible dan penasihat media Assad, Butaina Shaaban.

Di tengah kekacauan tersebut, muncul laporan bahwa agen Hizbullah di Suriah menuduh al-Shibl menyampaikan informasi sensitif kepada tokoh-tokoh Rusia yang beroperasi di negara Timur Tengah tersebut.

Sementara itu, saudara laki-laki al-Shibl disebut-sebut memberikan informasi intelijen kepada Israel, dan suaminya telah ditangkap atas tuduhan penipuan dan penyuapan.

Menariknya, setelah kematiannya diumumkan, Iran menuntut agar empat pejabat senior di istana Suriah ditangkap dan diinterogasi oleh Dewan Keamanan Islam di Damaskus.

“Luna al-Shibl menikmati status istimewa, dikenal sangat waspada dan setia kepada Bashar al-Assad. Masalahnya dimulai bulan lalu ketika Hizbullah dan Iran menargetkannya, dan menurut mereka dialah yang melakukannya. Jelas bahwa cerita ini akan berakhir dengan tragedi,” kata seorang sumber yang dekat dengan rezim Assad yang melarikan diri ke Eropa kepada Ynet.

Laporan tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen dan pemerintah Suriah tidak mengomentari kematian al-Shibl.

Kematian Al-Shibl terjadi ketika Suriah mengalami krisis ekonomi parah yang memaksa militernya mengumumkan reformasi.

Awal bulan ini, Damaskus mengumumkan perubahan pada struktur tentara Suriah dan melepaskan puluhan ribu tentara cadangan.

Langkah ini digambarkan sebagai langkah penghematan biaya. Langkah lainnya adalah keputusan rezim Assad yang menggabungkan beberapa kelompok yang memiliki fungsi atau fungsi serupa, seperti Departemen Transportasi dan Departemen Manajemen Kendaraan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours