Aksi Tolak Tapera di Kemenkeu, Buruh Bakar Spanduk Bergambar Jokowi dan Sri Mulyani

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Para pekerja melakukan protes terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, 27/6/2024. Dalam aksinya, para buruh membakar ban bekas dan spanduk bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Pembakaran ban dan bendera terjadi karena kekecewaan buruh terhadap kebijakan Tapera yang nantinya memotong gaji sebesar 2,5 persen.

“Bakar ban, bendera, semuanya. Hari ini kita bakar ban di luar Kementerian Keuangan, besok kita bakar di dalam,” kata salah satu pembicara di kendaraan komando.

Spanduk bertuliskan ‘Tolak Tapera’ disertai bendera organisasi buruh peserta demonstrasi. Para pekerja bernyanyi dan menari untuk memprotes lagu-lagu yang diputar dari mobil komando.

Asap hitam mengepul dari pembakaran ban dan iklan. Asap mulai mengepul menuju gedung Kementerian Keuangan di Jalan Dr Wahidin Raya, Jakarta

Sudarto As, Ketua Serikat Pekerja Tembakau, Tembakau, Makanan dan Minuman (FSP-RTMM), menceritakan kepada Kementerian mengapa pihaknya mengambil tindakan untuk menolak Tapera bersama dengan organisasi buruh lainnya. Kantor Keuangan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Menurut Sudarto, pihaknya menilai pemotongan gaji sebesar 2,5% yang dilakukan Tapera sungguh membuat buruh sengsara. Pengelolaan Tapera sendiri juga tidak mungkin dilakukan.

“Kalaupun kita lihat sedikit di PP (Peraturan Pemerintah) terkait penghasilan pekerja Tapera, banyak contoh program tabungan lain yang kita tahu selama ini dan tidak jelas pengelolaannya. Kurang jelas,” Sudarto mengatakan kepada wartawan.

Para pekerja khawatir dengan diberlakukannya Tapera, para pekerja akan terpaksa hidup dengan upah minimum dan tidak lagi mempunyai hak untuk melakukan PHK berdasarkan kebijakan Tapera.

“Karena perumahan adalah tanggung jawab pemerintah sejauh mana pemerintah mampu mempersiapkannya,” kata Sudarto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours