Al-Azhar Kiblat Ilmu Pengetahuan dan Peradaban Islam, Alumninya Berkiprah untuk Kemajuan Indonesia

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir yang berasal dari Indonesia cukup banyak. Mereka berpartisipasi dalam berbagai bidang untuk mendorong pembangunan Indonesia.

Guru Besar Departemen Dakwah dan Komunikasi UIN Sumut dan Presiden International Organization of Al-Azhar Alumni (OIAA) Indonesia Sumut, Prof. Zainal Arifin, LC, MA menyampaikan bahwa para mahasiswa S1 Al-Azhar dengan bangga memperkenalkan dirinya sebagai masyarakat Medan yang berguna dalam dunia pariwisata haji dan umrah.

Selain itu, mereka yang menyelesaikan studinya di Al-Azhar, di antaranya adalah mereka yang menjadi kepala sekolah di UIN Sumut dan menjadi ketua umum MUI Sumut. Selain itu, sebagian besar juga mengabdi di dunia pendidikan, khususnya pesantren. sekolah, kata Zainal dalam keterangannya, Senin (24 Juni 2024).

Zainal menegaskan, Al-Azhar terus memberikan kesan terbaik dan membahagiakan bagi alumni dan masyarakat. “Mendapatkan ilmu di Al-Azhar tidak hanya di dalam kelas, tapi juga bisa di luar kelas,” ujarnya. Di Mesir, segalanya adalah pendidikan dan pembelajaran.”

Lulusan Al-Azhar lainnya adalah Prof. H. Yusuf Baihaqi, Lc, M.A. Beliau adalah guru besar penerjemahan di Universitas Islam Negeri Raden Intan di Lampung. Yusuf menjelaskan, dalam hal pengabdian kepada masyarakat, Universitas Al-Azhar Mesir sangat terbuka bagi seluruh mahasiswa dari seluruh penjuru dunia. Sistem penerimaan mahasiswa yang inklusif, selain pembebasan biaya kuliah, telah membangkitkan minat besar umat Islam di seluruh dunia untuk belajar di Universitas Al-Azhar.

“Dimasukkannya Universitas Al-Azhar terhadap umat Islam di seluruh dunia bukan berarti mengabaikan aspek akademis dalam sistem pengajarannya. Sumber daya fakultas di universitas ini adalah para penasihat yang berkualifikasi akademis, setidaknya bergelar doktor, bahkan banyak di antara mereka yang berkualifikasi profesor.” program tingkat, menjadi kebanggaan bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar,” ujarnya.

Ditambahkannya, banyak karya ilmiah dosen yang menjadi bahan ajar perkuliahan, dan sistem kelulusannya sangat ketat. Yusuf Baihaqi menjelaskan: “Tidaklah mengherankan dan terinspirasi dari Universitas Al-Azhar sebagai lembaga akademik dan pengabdian kepada masyarakat, banyak lulusannya setelah pulang kampung, ikut serta dalam dunia akademik sebagai dosen dan dalam masyarakat sebagai pemuka agama”. , yang tinggal di Kota Misi Islam Abbasea di Kairo.

Sekretaris Jenderal Al Azhar International Alumni Organization (OIAA) Indonesia – Jawa Timur Dr. H. Muhyiddin, Lc., MM mengatakan Al-Azhar merupakan kiblat peradaban dan ilmu pengetahuan Islam yang telah membawa manfaat luar biasa bagi bangsa Indonesia.

Menurutnya, Mesir bukan hanya negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Puluhan ribu lulusan Universitas Al-Azhar yang tersebar di seluruh Indonesia telah menghadapi pelayanan publik di berbagai tingkatan, mulai dari dakwah, ustaz, kiai, pesantren, perdana menteri, lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif. Misalnya saja Presiden OIAA Jawa Timur, Dr. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum, saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Mojokerto. Ia akan menjadi calon kuat Bupati Mojokerto pada tahun 2024.

Muhyiddin menambahkan, hal ini membuktikan bahwa Al-Azhar ibarat pabrik besi yang memproduksi segala sesuatu sehingga outputnya bisa berubah dan akhirnya menjadi Anfauhum Linnas Khairunnas atau manusia terbaik yang bermanfaat bagi sesama.

Dosen Universitas Bangka Belitung dan Presiden Al Azhar International Alumni Organization (OIAA) Indonesia-Bangka Belitung Dr. (C). Muhammad Kurnia, Lc., M.Ag menjelaskan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kiprah Alumni Al Azhar semakin terlihat di segala sektor masyarakat baik politik, ekonomi, dan kemasyarakatan. Bahkan lulusan Al-Azhar menjadi garda terdepan dalam dunia pendidikan dengan mengadopsi manhaj wasathiyah (moderasi Islam) sebagai landasan utama dalam mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari Masyayikh (profesor) di Al-Azhar.

“Keberhasilan lulusan Al-Azhar Mesir menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini, karena para lulusan telah terlibat aktif dalam memberikan pengajaran agama yang ramah dan sopan yang dapat diterima oleh semua kalangan, termasuk terjalinnya hubungan antaragama yang sangat digalakkan.” bagus sekali. jelasnya, lulusan Al-Azhar di Bangka Belitung kini berprofesi sebagai politisi (anggota DPRD provinsi), ulama, pengusaha, pendiri lembaga pendidikan Islam, budayawan dan budayawan, serta pengurus pesantren dan pengurus taklim. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours