Al Maliki: Israel sengaja serukan perang regional singkirkan Palestina

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Penasihat Luar Negeri Presiden Palestina Riyad al-Maliki mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menyerukan perang regional untuk menghilangkan kehadiran demografis wilayah Palestina.

“Satu-satunya cara bagi Perdana Menteri Netanyahu untuk menghilangkan demografi Palestina adalah dengan memulai perang regional. Bukan hanya perang terbatas di Gaza, tapi perang di luar Gaza. Itu mengubah peta wilayah tersebut. Itu satu-satunya jalan keluar,” Al Maliki kata dalam sebuah debat di Jakarta pada hari Selasa, mengatakan bahwa Palestina berada dalam perjuangan tanpa akhir untuk kenegaraan, hak asasi manusia dan keadilan.

Al-Maliki percaya bahwa menggambar ulang peta regional akan menghilangkan warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Itu sebabnya Perdana Menteri Netanyahu berusaha menarik Amerika Serikat ke dalam konflik tersebut, lanjut al-Maliki. “Itulah sebabnya [Perdana Menteri Netanyahu] ingin memperluas perang di luar Gaza dan Tepi Barat hingga ke Lebanon, Suriah, Irak, Iran, Yaman, dan tempat lainnya.”

Menurut al-Maliki, Perdana Menteri Netanyahu percaya bahwa dengan meningkatkan perang, Amerika Serikat akan melindungi dan mendukung mereka.

“Oleh karena itu, mereka yakin jika ingin menghilangkan kehadiran Palestina, khususnya kehadiran fisik demografis di Tepi Barat, maka ini adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Al-Maliki menambahkan bahwa Israel bermaksud membuat Gaza tidak dapat dihuni, dan bahkan jika orang-orang masih tinggal di sana, mereka tidak akan dapat bertahan hidup.

“Itu sebabnya. Dia tidak hanya ingin membunuh orang, dia ingin menghancurkan segalanya: sekolah, rumah sakit, jalan, infrastruktur, gereja, masjid. Jadi, meskipun masih ada orang yang tersisa di Gaza, mustahil bagi mereka untuk bertahan hidup.” ,” tambahnya.

Serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza telah menyebabkan lebih dari 40.000 orang tewas, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

Foreign Policy Indonesia (FPCI) membahas masalah Palestina dengan Kedutaan Besar Palestina pada Selasa di Sekretariat FPCI di Jakarta.

Acara yang diselenggarakan dalam format hybrid ini menghadirkan sejumlah peserta dari Jakarta, antara lain Duta Besar Zuhair Al-Shun dari Palestina, Duta Besar Mohammad Boljerdi dari Iran, Duta Besar Yasir Mohamed Ali dari Sudan, Duta Besar Wadia Benabdera dari Maroko, dan Ketua Dewan. Dewan Direksi Duta Besar asing hadir. – Tuan Salbini Abdul Murad dari Presidium C.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours