Alasan Irfan Hakim ajak “ngobrol” sapi kurban sebelum disembelih

Estimated read time 2 min read

Bekasi, Jawa Barat (ANTARA) – Artis Irfan Hakim memiliki kepribadian yang unik. Artinya, ia sering berbicara dengan sapi kurbannya sebelum disembelih. Hal tersebut merupakan bentuk rasa cinta dan syukur terhadap hewan tersebut.

“Saya suka ngobrol dengan hewan kurban ya? Hari ini saya ingin berbicara dengan semua hewan kurban saya. Nanti malam saya selalu bingung dari sore sampai keesokan harinya, itu saja,” kata Irfan Hakim saat ditemui di rumahnya di Bekas, Jawa Barat, Sabtu.

Irfan Hakim meyakini bahwa hewan sebagai makhluk hidup memiliki kemampuan berkomunikasi. Ia pun melibatkan seorang ahli komunikasi hewan untuk menjadi perantara antara dirinya dan hewan tersebut.

Hingga hari terjadinya pembunuhan, Irfan Hakim, 48 tahun, kerap mengajak hewan kurban berbincang. dengan menjelaskan tujuan pengorbanan

Menurutnya, penting bagi hewan untuk memahami makna pengorbanan. Bahwa mereka dipilih karena tujuan yang mulia, Irfan Hakeem mengatakan, saat menyampaikan hal tersebut, hewan-hewan tersebut bereaksi dengan caranya masing-masing. Melalui kontak mata, erangan atau gerakan.

“Abaikan hewan kurban. Saya berbicara dengan semua hewan peliharaan saya. Dan mereka merespons seperti Anda bisa melihatnya di mata mereka. erangannya. Gerakannya seperti itu,” kata penyayang binatang Irfan.

Bagi Irfan, kurban bukan sekedar membeli hewan, menyerahkan uang, menerima hewan, memotretnya, dan menukarkan daging. Dia merasakan hubungan emosional yang mendalam dengan hewan-hewan ini.

Setiap malam, terutama malam Tak Bi Ran. Ia sering mengunjungi kandang dan berbicara lembut kepada sapi-sapi untuk mengucapkan selamat tinggal. Tapi begitu pula para penjaga hewannya.

“Kalau ditanya saya bingung, bukan hanya saya bingung, tapi ini terkait karena cinta itu sangat besar dan perbedaan antara korban dan pengorbanan itu menyangkut perasaan,” ujarnya.

Irfan merasa dengan melibatkan indranya dalam proses pengorbanan, ia memahami hakikat pengorbanan yang sebenarnya. Seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail.

“Saya rasa pada dasarnya seperti Nabi Ibrahim mengorbankan Nabi Ismail. Anak yang ditunggunya karena ketaatannya harus dipisahkan. Di sinilah mengorbankan apa yang Anda cintai itu sulit dan selalu menggoda,” ujarnya.

Irfan telah menyiapkan empat ekor sapi berukuran besar, tiga diantaranya akan dipotong pada tahun ini. Ia memberi nama unik pada keempat ekor sapi tersebut: Condrosimo, Yanoko, Niki dan Bomber.

Sapi Yanko akan dikurbankan tahun depan. Tahun ini, Irfan dan tim akan menyembelih enam ekor sapi, sedangkan tiga ekor lainnya milik kerabatnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours