Alasan operasi otak dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Untuk mengobati berbagai penyakit otak seperti tumor otak; Ahli bedah menggunakan operasi otak dalam keadaan sadar, atau histerektomi, sementara pasien tidak sadar dan terjaga.

Seorang konsultan ahli bedah saraf di Mumbai Central Wockhardt Hospitals D, seperti dikutip Hindustan Times, Senin. Manish Baldia mengatakan prosedur ini memungkinkan ahli bedah saraf memantau aktivitas otak selama operasi. terutama berbicara Manish Baldia mengatakan bahwa ini memungkinkan pemantauan dan pemeliharaan fungsi penting otak yang berkaitan dengan gerakan dan sensasi.

“Selama operasi DBS, dokter memeriksa dan memastikan bahwa gejala pasien telah membaik,” ujarnya merujuk pada prosedur operasi Stimulasi Otak Dalam.

Operasi otak dilakukan saat pasien tidak sadar dan terjaga, sehingga dokter dapat memantau aktivitas otak.

Berbicara Dengan meminta pasien melakukan tugas tertentu, seperti menggerakkan bagian tubuh atau mengenali objek, dokter bedah dapat mengidentifikasi dan menghindari area kritis di otak.

Teknik bedah ini juga dilakukan untuk menjamin keamanan. Dengan memastikan fungsi vital otak tetap terjaga, risiko gangguan pasca operasi berkurang.

Selain itu, Memeriksa perbaikan gejala merupakan bagian penting dari proses operasi DBS.

Operasi DBS sering dilakukan saat pasien tidak sadarkan diri. Tim bedah kemudian dapat menilai secara langsung efek stimulasi terhadap gejala yang dialami pasien.

Jadi siapa yang butuh operasi otak terjaga?

Baldia menderita penyakit Parkinson; terkejut distonia spesifik fungsional; tumor otak atau bicara; Prosedur ini sering direkomendasikan untuk pasien epilepsi di dekat area yang mengontrol fungsi penting, seperti gerakan atau sensasi.

Dokter dapat menavigasi area penting ini dengan lebih baik ketika melakukan operasi saat pasien dalam keadaan sadar.

Selama operasi ini, tim bedah akan memberikan anestesi lokal dan obat-obatan untuk mematikan rasa pada kulit kepala.

Dokter bedah kemudian membuat sayatan di tengkorak dan mengangkat sebagian tengkorak untuk mengakses otak.

Saat pasien tidak sadarkan diri; Karena tim bedah menstimulasi bagian otak dan meminta mereka melakukan tugas tertentu, mereka dapat mengidentifikasi area kritis dan menghindarinya.

Tim bedah kemudian akan mengekstraksi jaringan target berdasarkan informasi pemetaan.

Baldia mengatakan, pembedahan antara lain menjaga fungsi vital otak; Baldia mengatakan ini meningkatkan pengangkatan jaringan yang bermasalah dan mengurangi risiko gangguan neurologis.

Namun, seperti halnya prosedur bedah lainnya, Prosedur ini mencegah infeksi, perdarahan Kejang atau lebih mungkin mengalami reaksi obat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours