Aldikapi dukung keberangkatan jamaah umrah lewat Bandara Dhoho Kediri

Estimated read time 3 min read

Kediri, Jawa Timur (ANTARA) – Asosiasi Lembaga Pelatihan Penerbangan Indonesia (Aldikapi) mendukung pergerakan jamaah umrah melalui Bandara Dhoho, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

CEO Aldikapi Nofian Supriyono mengumumkan infrastruktur Bandara Dhoho siap membuka runway Kediri-Jeddah bagi penumpang umrah.

Apalagi kapasitasnya sangat tinggi mengingat banyaknya masyarakat di Kedir dan sekitarnya yang ingin menunaikan ibadah umroh.

Dalam siaran persnya, beliau menyampaikan, “Kami berharap pada bulan September atau Oktober 2024 penerbangan langsung rute Jeddah-Jeddah bagi jamaah umrah dapat mulai beroperasi di Bandara Dhoho di Jeddah karena infrastruktur bandara ini sudah sangat siap dan layak.” , Jawa Timur, Kamis.

Nofian, saat mengikuti pelatihan penerbangan nasional yang digelar di Kediri, mengaku bersama para pengambil keputusan penting telah melakukan pembicaraan dengan salah satu maskapai untuk membuka rute Kediri-Jeddah.

“Mereka sangat antusias dan bersemangat menyambutnya,” ungkapnya.

Beliau juga menyampaikan bahwa pekerjaan ini merupakan salah satu program kerja yang telah dilakukan. Acara ini juga dirangkai dengan pekan raya dagang yang mempertemukan pelaku usaha di Kabupaten Kediri, khususnya UMKM, dan pembeli dari berbagai daerah.

Ada tiga sektor yang diundang untuk mengikuti pameran, yakni lembaga pendidikan dan pelatihan yang terdaftar di otoritas penerbangan, kantor UMKM dan umrah dengan 48 ruangan peserta.

Nofian Names menyampaikan: “Kami sangat berharap dengan dibukanya Bandara Dhoho Kediri ini dapat terjalin kerjasama untuk mempromosikan produk lokal, sehingga usaha kecil dan menengah di Kediri dan sekitarnya dapat dengan mudah melakukan ekspor dan impor melalui bandara ini”.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kediri David Tompo Wahyudi mendorong para pelaku usaha di wilayah Kediri untuk pindah ke bandara Kediri.

Langkah ini perlu dilakukan mengingat dampak positif dari pengoperasian bandara tersebut dapat terlihat jelas oleh investor lokal.

Kita harus mulai dari sekarang sebagai anak daerah. Kita juga harus bangga Kediri yang paling kaya sekarang bahwa Kediri mempunyai bandara”, kata David.

Ia menambahkan, banyak kemungkinan yang bisa dimanfaatkan dengan beroperasinya Bandara Dhoho Kediri, mulai dari transportasi, perdagangan daerah, UMKM, distribusi barang atau kargo hingga pariwisata.

Kediri dan sekitarnya juga memiliki banyak produk berkualitas, mulai dari pertanian, peternakan, UMKM, dan masih banyak lagi.

David mengatakan, “Produk dari Kediri salah satunya adalah sektor pertanian. Kediri punya cabai, jagung, dari industri. Tempat seperti Tulungagung punya gerabah dan marmer. Ada juga ayam, patung dan lain sebagainya, terutama produk UMKM”.

Ia mengatakan, selama ini untuk angkutan kargo misalnya, sebagian besar melalui pelabuhan Tanjung Perak dan bandara lain seperti Bandara Juanda dan Bandara Yogyakarta.

PT Angkasa Pura 1 (AP1) selaku pengelola meyakini para pedagang yang terkait dengan Kadin di wilayah Kediri bisa mengekspor barang melalui Bandara Kediri.

“Ini bisa menjadi kolaborasi antara Kadin dan AP1,” kata David.

Saat ini terdapat tiga maskapai yang beroperasi di Bandara Dhoho yaitu Super Jet dan Batik Air serta delapan rute penerbangan dengan Citilink. Batik Air pada rute Kediri-Jakarta (CGK-DHX), Kediri-Bali (DPS-DHX), dan Kediri-Palembang (PLM-DHX).

Sedangkan Super Air Jet diotorisasi untuk lima rute, antara lain Kediri-Banjarmasin (BDJ-DHX), Kediri-Balikpapan (BPN-DHX), Kediri-Makassar (UPG-DHX), dan Kediri-Bali (DPS-DHX), serta serta Citilink untuk penerbangan Kediri-Jakarta PP.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours