Alhamdulillah, Jumlah Investor dan Saham Syariah Melonjak

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menyelenggarakan Pekan Investasi Syariah pada Kamis (06/06/2024) hingga Sabtu (06/08/2024) dengan topik utama: “Masa Depan Pasar Modal Syariah Indonesia”

Ketua Komite Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, jumlah saham syariah di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 61 persen dalam lima tahun terakhir sejak 2018. “Sejak 2018, 643 dari 399 saham syariah, atau peningkatan total persediaan sebesar 69 persen,” kata Iman, Jumat (6 Juli 2024).

Berdasarkan data yang dikumpulkan selama lima tahun terakhir. Jumlah investor saham syariah meningkat sebesar 225 persen, dari 44.536 investor pada tahun 2018 menjadi 144.183 investor pada tahun 2024. Tantangan saat ini adalah pembukaan rekening ekuitas masih terbatas karena kurangnya investasi. Bank Syariah di Indonesia

“Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal syariah telah menjadi peluang investasi yang populer bagi masyarakat Indonesia, namun kami ingin menyampaikan bahwa ini adalah tantangan bersama karena 144.000 orang sangatlah sedikit dibandingkan dengan jumlah umat Islam. Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. “Ini adalah pertanyaan kita ke depan. Makanya kita harapkan SRE dari KSEI, bisa kita harapkan lebih cepat dari itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, kapitalisasi pasar surat berharga syariah di Indonesia mencapai 56 persen dari total kapitalisasi pasar. Rata-rata transaksi harian (ADR) perdagangan saham syariah mencapai 54 persen dari total ADR di bursa. Dan frekuensi transaksi saham syariah mencapai 69 persen dari total frekuensi transaksi bursa. Sedangkan transaksi saham syariah menyumbang 75 persen dari total volume transaksi bursa.

 Iman juga mengatakan, pertumbuhan pasar modal syariah cukup signifikan dalam lima tahun terakhir. Namun dalam dua tahun terakhir, pertumbuhannya agak menurun. Pasar modal syariah Indonesia saat ini terdaftar sebagai pasar modal global dengan proses transaksi saham yang terintegrasi penuh dan sesuai syariah.

Diantaranya adalah mekanisme penyelesaian dan penjaminan transaksi BEI, mekanisme setelmen dan penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta mekanisme penyetoran dan penyelesaian transaksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang seluruhnya telah memiliki fatwa kepatuhan Dewan Syariah Nasional MUI.

“Kami berharap pasar modal syariah akan mencapai perkembangan yang lebih besar di masa depan. Ini bisa menjadi peluang investasi yang menarik dan menjanjikan bagi masyarakat Indonesia. dan sangat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia,” kata Iman.

Pada kesempatan yang sama, Edi Broto Suwarno, Kepala Departemen Pengelolaan Investasi Daerah dan Pengawasan Pasar Modal OJK, mengatakan bahwa untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah dan pasar modal di Indonesia, OJK telah menerapkan berbagai tindakan dan kebijakan. baik dengan menerbitkan peraturan maupun memperkuat kerja sama dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk wawasan pasar

Ia berharap kepemilikan SIW akan meningkatkan literasi dan keterlibatan masyarakat di pasar modal syariah.

Pekan Investasi Syariah (SIW) 2024 diselenggarakan oleh BEI bekerja sama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours