AMANAH Fasilitasi Anak Muda Aceh Membuat Lotion dan Sabun Cuci dari Nilam

Estimated read time 3 min read

BANDA ACEH – Aneuk Muda Aceh Unggul Besar (AMANAH) menggelar pelatihan khusus produk nilam. Karya ini menunjukkan komitmen mereka dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi generasi muda Aceh melaluinya.

Setelah mempelajari cara memulai usaha dan membuat parfum pada hari pertama, para peserta pelatihan dibagi menjadi dua kelompok pada hari kedua. Mereka mempelajari proses pembuatan lotion dan sabun di Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh pada Rabu (06/05/2024).

Suraiya Kamaruzzaman, koordinator pengembangan masyarakat di Center for Critical Studies, mengatakan lotion dan sabun diciptakan karena pasarnya luas. Sabun pencuci piring sebagai produk rumah tangga sehari-hari mempunyai nilai tambah berkat sifat antibakteri nilam. Sedangkan lotion nilam menawarkan manfaat antioksidan dan kemampuan melembutkan kulit.

“Mereka akrab dengan banyak produk rumah tangga dan kesehatan, seperti sabun cuci piring, sabun mandi, dan banyak produk kesehatan untuk pilek atau sakit kepala, namun mereka mungkin terkejut saat mengetahui bahwa ada banyak produk yang tersedia di sekitar mereka, termasuk nilam. , “kata. Suraiya. dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).

Suraja menuturkan, pada seleksi pertama, ia melihat energi yang luar biasa dari banyak peserta. Sebelumnya mereka hanya bekerja secara otomatis, tanpa jaringan atau kelompok kerja yang kuat, sehingga proses pengembangan idenya berjalan lambat.

Ia berharap setelah pelatihan ini, generasi muda Aceh mendapatkan cara baru, jaringan baru, dan strategi pemasaran yang lebih baik. Dengan cara ini, mereka bisa menjadi pengusaha kecil yang menjadi agen perubahan, menjadikan Aceh lebih baik dan sukses.

Suraiya juga mengapresiasi inisiatif Amanah yang tidak hanya memberikan pelatihan satu atau dua kali namun juga berkelanjutan. “Ini merupakan prestasi besar Amanah untuk mengajak generasi muda tidak hanya sekedar duduk-duduk di kafe, namun memanfaatkan waktu yang ada di kafe untuk lebih aktif dan berguna dalam perkembangan kehidupannya ke depan,” ujarnya.

Peserta lainnya, Ghazi Maulana (23), menuturkan, ilmu yang diperolehnya dan diamalkan secara langsung, sehingga ajaran tersebut dinilai efektif. “Kedepannya diharapkan bisa menjadi produk bisnis. Hasil dari pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memulai usaha,” ujarnya.

Pelatihan-pelatihan ini merupakan bukti nyata komitmen Amanah dalam mengembangkan potensi generasi muda, mengingat nilam merupakan salah satu bahan andalan Aceh. Dari ratusan pelamar, dipilih 25 peserta terbaik untuk mengikuti pelatihan ketat ini. Siswa tidak hanya memahami konsep perencanaan bisnis dan penjualan produk nilam, namun juga mempelajari keterampilan dasar pembuatan produk dari nilam.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis tetapi juga pengetahuan bisnis yang penting. Peserta diajarkan bagaimana mempersiapkan rencana bisnis, pemasaran produk dan distribusi yang efektif. Dengan minat yang besar dan pengetahuan baru, peserta diharapkan dapat merintis industri nilam di Aceh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Gedung Pusat Kreatif Pemuda Aceh atau gedung pusat AMANAH untuk mendorong perkembangan segala sesuatu yang ada di Aceh – baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA). Hal ini dikuasai oleh kemajuan Indonesia khususnya masyarakat Aceh. Gedung Aman ini merupakan yang pertama di Ake. Dibangun di atas tanah seluas 5 hektar dengan luas bangunan 1,9 hektar. AMANAH bukan sekedar bangunan fisik tetapi wadah bagi generasi muda Aceh untuk mengembangkan potensi dan keterampilannya.

Diharapkan melalui berbagai kelembagaan dan program, Amanah dapat menjadi kampiun kemajuan di berbagai sektor seperti perkebunan, pertanian, perikanan, termasuk teknologi dan pengembangan UKM. Kegiatan AMANAH 9 antara lain, Pusat Kreatif Aceh, pelatihan dan lokakarya, inkubator UMKM, ruang kolaborasi, galeri dan pameran seni, pusat seni, program kreatif berbasis lingkungan, kegiatan budaya dan seni, serta kolaborasi dan networking.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours