Anak di Posyandu terintegrasi RPTRA Taman Sawo bebas stunting

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Anak-anak Posyandu Terpadu di RPTRA Taman Sawo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan bebas saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke kawasan itu. “Posyandu ini mencakup layanan dasar terpadu atau ILP, jadi semua layanan ada di satu tempat dalam waktu bersamaan,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Ani menjelaskan, posko terpadu ini dapat memberikan seluruh layanan kesehatan, termasuk menurunkan tingkat intensitas di Jakarta.

Sementara itu, Mis. Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Erizon Safari mengatakan, posko ini berhasil memenangkan persaingan di bidang kesehatan. Kemenangan ini didukung oleh peran tim Posyandu yang terlatih dan berpengalaman. Baca juga: Peluang CSR Atasi Keputusasaan di DKI Jakarta Baca juga: Soal Disabilitas, DKI Juga Diminta Sediakan Air Bersih dan Toilet yang Memadai “Ada 43 anak balita yang tinggal di wilayah ini, dan diketahui ada 43 anak penyandang disabilitas. untuk lulus (gratis) tahun lalu dan dua anaknya mengalami masalah gizi,” ujarnya.

Intervensi yang langsung dan sensitif diharapkan dapat mengakhiri kekerasan, khususnya di wilayah Jakarta Selatan. Intervensi gizi khusus adalah intervensi khusus seperti pemberian suplementasi gizi pada ibu hamil dan anak. Sedangkan intervensi sensitif adalah intervensi yang secara tidak langsung berdampak pada kejadian disabilitas, seperti perbaikan kebiasaan mengasuh anak, pemberian bantuan sosial, dan penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi. “Kami berharap kerja sama dengan pemerintah, kantor, dan instansi terus berjalan,” harapnya. Baca Juga: Jaksel Libatkan Kelompok TP PKK Untuk Percepat Pengurangan Disabilitas Baca Juga: Pemkot Jaksel Bentuk Kelompok Pangan Untuk Tanggulangi Disabilitas. pembangunan di kawasan tersebut hingga tahun 2024. Presiden Jokowi mengunjungi Posyandu Terpadu RW02 Taman Sawo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Posyandu Wijaya Kusuma, Bogor dalam rangka memperingati Bulan Berat Badan Anak yang dilaksanakan serentak oleh 338.000 posyandu se-Indonesia. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting dari 37 persen menjadi 14 persen pada tahun 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours