Anak Tukang Bengkel Bisa Kuliah Kedokteran Gratis di UGM, Ini Kisahnya

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Ini kisah anak seorang pekerja bengkel yang mendapat pendidikan kedokteran gratis di UGM. Namanya Damar Madhya Prasetya (19).

Damar merupakan anak dari Muhammad Sarip (49) dan Yayuk Suprihatin (49). Mereka tinggal di Mangkuyu, Mantrirejon, Yogyakarta di jalan sempit yang hanya bisa dilalui satu sepeda motor.

Baca Juga: Di usia 22 tahun, Aretha merupakan lulusan termuda B.Sc. UGM

Selama 21 tahun, ayahnya bekerja di bidang pertukangan kayu. Penghasilannya tidak diketahui. Tergantung berapa banyak sepeda motor yang bisa diperbaikinya, maksimal kurang dari Rp 1 juta per bulan.

Tumbuh dalam keterbatasan ekonomi tak membuat Damar bersedih. Sebaliknya, ia tumbuh dengan berbagai prestasi dan bakat yang patut dibanggakan. Salah satunya dengan mendapatkan pendidikan kedokteran tanpa tes dan gratis di UGM.

Damar ingin belajar kedokteran sejak SMA. Setiap kali dia membawa ibunya ke rumah sakit untuk pemeriksaan, motivasinya semakin kuat.

Baca Juga: Kisah Roy yang 17 Kali Gagal Sekolah Kedokteran dan Kini Menjadi Lulusan Universitas Ternama

“Saya pikir sungguh luar biasa bahwa dokter membantu menyembuhkan keluhan pasien di setiap pemeriksaan. “Dan dari situ saya benar-benar mulai memikirkan betapa enaknya belajar kedokteran,” jelasnya dalam laman UGM, Minggu (28/07/2024).

Selepas lulus SMA Negeri 1 Universitas Yogyakarta, Damar berupaya masuk kurikulum kedokteran FK-KMK UGM melalui jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP). Beruntung bagi Damar, ia diterima di program yang paling banyak dicari calon mahasiswa di universitas pilihannya.

Baca Juga: Kisah Amadea yang Belajar 14 Jam Sehari dan Lulus dengan Predikat Tertinggi dari Institut Pendidikan Kedokteran UIN Jakarta!

Namun, saat menunggu pengumuman pembayaran UKT, perasaan Damar campur aduk mengingat kondisi keuangan keluarganya yang tidak mampu menunjang kebutuhannya selama kuliah. “Secara ekonomi, mereka masih merupakan kelas menengah ke bawah. “Jadi sepertinya kita tidak mampu lagi memenuhi seluruh kebutuhan pelatihan, apalagi membiayai UKT kedokteran,” ujarnya.

Berkat doa dan kegigihan orang tuanya, Damar dan orang tuanya berbahagia saat mendapat kabar bahwa Damar telah menerima Beasiswa UKT Perguruan Tinggi bersubsidi 100 persen dari UGM, sehingga biaya pendidikannya digratiskan.

“Kami sangat berterima kasih. Dari kecil cita-citanya kuliah kedokteran di UGM, tapi akhirnya terwujud,” kata Yayuk sambil berlinang air mata.

Baca Juga: Rivaldi, Sarjana ADik Asal Papua, Lulusan Kedokteran UGM.

Keberhasilan Damar masuk ke UGM tidak lepas dari semangat Damar untuk berprestasi sejak masa sekolah. Di bangku SMP dan SMA, Damar meraih berbagai prestasi dan kejuaraan di tingkat nasional. Mulai dari lomba menyanyi, lomba makapat (lagu jawa), lomba menggambar, lomba desain poster dan FLS2N.

Selain prestasi non-akademik, Damar menyeimbangkan kualitasnya melalui keterlibatan aktif dalam organisasi. Semasa bersekolah, ia menjadi ketua OSIS dan ketua MPK (dewan perwakilan kelas).

Ibunya menitipkan pesan kepada Yayuk Damar agar menjalani tahapan kehidupan dan selalu rendah hati. . “Karena kita manusia tidak punya apa-apa.” “Jadi apapun yang terjadi besok, kamu (Damar) harus rendah hati,” ujarnya kepada Damar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours