Anak Tukang Ukir Asal Jepara Raih Gelar Magister di FEB Universitas Gadjah Mada

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Ulfatun Nikma, putra seorang pengukir asal Jepara, Jawa Tengah (Jateng), lulus dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada April 2024 dengan gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis (FEB). .

Dikenal dengan nama Ulfa, gadis yang berasal dari keluarga sederhana ini berhasil membuktikan dirinya mampu bersaing dengan lulusan lainnya.

Putra dari Bapak Muhlasin dan Ibu Masruroh ini tidak hanya berhasil masuk ke program pascasarjana di FEB UGM, namun juga sukses bersaing memperebutkan beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

“Awalnya saya ingin menjadi dokter, namun karena keterbatasan finansial, orang tua saya ingin saya melanjutkan studi ke jenjang SMK, dengan harapan saya bisa segera bekerja setelah lulus,” kata Ulfa di Jakarta. Kamis. .

Ulfa yang sebelumnya belajar akuntansi di SMKN 3 Jepara, tertarik dengan bidang tersebut sehingga memperkuat keinginannya untuk melanjutkan studi di bidang tersebut.

Awalnya orang tuanya menolak menyekolahkan Ulfa ke perguruan tinggi karena kendala keuangan dan karena adik laki-lakinya harus menyekolahkan, namun akhirnya Ulfa meyakinkan orang tuanya bahwa pendidikan tinggi akan menghasilkan pekerjaan yang baik. Membantu keluarga di masa depan.

Berkat kegigihan dan hasil yang diraihnya selama menempuh studi di SMK, Ulfa bisa masuk ke Universitas Negeri Semarang (Unnes) Jawa Tengah untuk belajar akuntansi dan dianugerahi Beasiswa Bidikmisi (sekarang dikenal dengan Indonesia Pintar). -Kartu Kuliah/KIP Kulia) .

Meski ditertawakan oleh tetangga yang meremehkan status ekonominya, ULFA tidak menyerah. Sebaliknya, ironi tersebut justru menjadi pendorong baginya untuk membuktikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu pun bisa meraih hasil yang tinggi.

Di ULFA, pengalaman dan ilmu yang didapat di SMK sangat berguna di bangku kuliah, terutama di semester satu. Karena ilmu yang diperoleh di SMK, Ulfa sering ditunjuk oleh instruktur untuk memimpin kelompok belajar.

Lahir pada tahun 1998, gadis ini mengatakan: “Pengalaman ini sangat berguna ketika saya melanjutkan studi di universitas.

Berkat beasiswa LPDP, Ulfa melanjutkan studinya di program magister UGM. Selama masa studinya, ULFA tidak hanya fokus pada bidang akademik, tetapi juga mengikuti berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi, serta mengambil pekerjaan paruh waktu untuk membimbing anak-anak.

Hal ini memberinya tidak hanya keunggulan akademik tetapi juga keterampilan kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Ulfa kini telah menyelesaikan Magister dari UGM dalam waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dengan IPK 3,89. Kesuksesan tersebut merupakan sebuah pencapaian besar dalam hidup Ulfa dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tuanya yang tidak pernah membayangkan putri sulungnya bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan konsultan IT di Ulfa Yogyakarta. Ke depannya, ia masih mempunyai keinginan kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral dan menjadi seorang pendidik untuk berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.

Sejarah ULFA merupakan bukti nyata bahwa kendala ekonomi tidak menghalangi pencapaian hasil yang tinggi. Dengan semangat, ketekunan dan dukungan yang tepat, setiap orang mempunyai kesempatan untuk mewujudkan impiannya.

“Penyandang disabilitas pun tidak punya cita-cita yang tinggi. Jadi kalau cita-citanya tidak bisa tercapai, perbanyaklah usaha dan doa untuk mencapainya. Kalau orang lain bisa, siswa SMK juga bisa,” kata Ulfa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours