Anggaran Kementerian BUMN Kecil, DPR Sebut tak Sesuai dengan Nama APBN

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Komite Eksekutif VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PAN, John Arizal, mengatakan Kementerian Perindustrian Negara (BUMN) dan BUMN bisa menjadi kekuatan besar di bidang keuangan. sektor. Pembangunan negara. John mengatakan, sebagian besar penerimaan negara ditopang oleh pajak, PNBP, dan dividen.

“Kontribusi BUMN melalui pajak, PNBP, dan dividen sangat luar biasa. Ingat, para pendiri bangsa, dalam APBN, menyatakan pendapatan dulu, baru belanja negara,” kata John di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Padahal, kata John, Kementerian BUMN sebenarnya memiliki anggaran yang sangat kecil dibandingkan kementerian lainnya. Padahal, kata John, Kementerian BUMN mampu memberikan banyak penerimaan negara melalui pajak, PNBP, dan dividen.

John mengatakan peningkatan kontribusi BUMN akan mendukung upaya pemerintah selanjutnya yang menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen hingga tujuh persen. Terselenggaranya pertumbuhan ekonomi akan dicapai melalui peningkatan pendapatan negara.

“Pertumbuhan ekonomi bisa sehat kalau kontribusi pendapatannya juga bagus. Kalau pajak kita naikkan lagi dari kenaikan 12 persen saat ini, maka akan semakin membebani masyarakat. Dampaknya akan menurunkan daya beli dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” lanjut John. . .

Untuk itu, John mengatakan BUMN bisa menjadi jawaban untuk mengurangi beban pajak terhadap penerimaan negara. John mengatakan dengan meningkatkan kontribusi BUMN akan meringankan beban pajak yang juga bermanfaat bagi masyarakat.

“Yang paling realistis adalah meningkatkan peran BUMN sehingga bisa meringankan beban pajak, misalnya yang tadinya 70 persen bisa menjadi 50 persen, kemudian peran PNBP menjadi 20 persen dan dividen BUMN menjadi 30 persen. . Ini perlu diperkuat,” lanjut John.

John mengatakan hampir seluruh anggota Komite Eksekutif VI DPR mendukung penambahan anggaran Kementerian BUMN dan PMN. Menurut John, hal ini layak didapat jika bisa mengukur prestasi dan kontribusi BUMN terhadap negara.

“Capaiannya sungguh luar biasa, hampir semua kami di Komite Eksekutif VI mengapresiasi pertumbuhan BUMN. Tentu saja masih ada beberapa BUMN yang perlu penanganan, namun secara keseluruhan aksi korporasi yang dilakukan Pak Eric membuahkan hasil nyata. John Dikatakan, sejarah adalah indikator jelas tentang dividen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours