Anggota DPD harapkan reaktivasi rel Purwokerto-Wonosobo terealisasi

Estimated read time 2 min read

Purwokerto (ANTARA) – Anggota DPD Abdul Kholik meyakini pembangunan kembali jalur kereta api yang menghubungkan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, hingga Wonosobo, Jawa Tengah, bisa terlaksana pada masa kepemimpinan Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka.

“Pertama, kami terus mengembangkan proyek usulan (menghidupkan kembali jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo) dan terakhir di tingkat provinsi masuk dalam daftar yang dievaluasi oleh BPKP sehingga dapat ditetapkan prioritasnya.” kata Abdul Kholik di Purwokerto, Senin.

Kini yang kedua, kata dia, pada tingkat kebijakan di tingkat pusat diselenggarakan di berbagai perusahaan.

Namun, diakuinya, hal-hal itulah yang diharapkan para menteri baru untuk menangani masing-masing kementerian di kabinet mendatang.

Dan kami berharap Kementerian Perhubungan kedepannya memberikan perhatian yang baik terhadap rekonstruksi jalan ini,” ujarnya.

Menurutnya, inilah landasan jalur KA Purwokerto-Wonosobo yang bisa menuju pertanian dan pariwisata.

Selain itu, kata dia, rekonstruksi jalur kereta api juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Jateng bagian selatan.

“Tentunya ekspor produk pertanian, laut, dan pengembangan pariwisata akan sangat terbantu,” ujarnya.

Ia yakin jika rekonstruksi bisa dilakukan maka akan ada kereta panorama yang bisa membuat wisatawan bisa menikmati keindahan kawasan Dieng dan Baturraden.

Senator asal Jawa Tengah ini yakin, hal ini akan menjadi daya tarik daerah selatan tidak hanya di daerah atau pemerintahan, tapi di dunia.

“Ini merupakan tantangan dan peluang untuk menunjukkan apakah inovasi ini bisa diimplementasikan dengan cepat,” kata Kholik.

Jalur Kereta Api Purwokerto-Wonosobo yang merupakan perpanjangan dari Jalur Maos-Purwokerto Timur dibangun secara bertahap pada tahun 1896-1917 oleh perusahaan kereta api Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) dan dalam perkembangannya terhubung dengan simpanan Prupuk-Kroya. . oleh perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS).

Pembangunan jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo sepanjang 88 kilometer bertujuan untuk menghubungkan pabrik-pabrik gula di dalam negeri dan mengembangkan lebih lanjut transportasi produk pertanian seperti teh, kayu manis, dan tembakau.

Namun sejak tahun 1978, pengoperasian jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo dihentikan karena dianggap kalah bersaing dengan moda transportasi lainnya.

Jalur ini terakhir kali dilalui kereta api pada akhir tahun 1986, saat kereta barang berhenti di stasiun Mantrianom atau sekitar 8 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarnegara.

Kereta barang yang membawa kontainer berisi komponen kelistrikan dari Perancis untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman di Mrica, Banjarnegara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours