Anggota DPR dukung Pertamina perluas pendaftaran QR Code Pertalite

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Anggota Komisi VII DPR RI Mokhtaruddin membantu PT Pertamina (Persero) memperluas pendaftaran kode QR untuk Pertalite melalui PT Pertamina Patra Niaga setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan pendaftaran kode QR Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Biosolar.

Inisiatif yang dilakukan Pertamina Putra Negara dalam menerapkan registrasi kode QR untuk memastikan subsidi sesuai tujuan patut diapresiasi, kata Mokhtaruddin di Jakarta. Penting agar manfaat Pertalite dan Biosolar dapat dirasakan oleh mereka yang memilikinya. Saya pantas mendapatkannya,” kata Mokhtaruddin di Jakarta. Selasa.

Ia menambahkan, bagi mereka yang telah mendaftar program dukungan Pertalite akan mendapatkan kode QR yang dapat mengetahui secara detail kendaraan apa yang dibeli Pertalite karena harus menunjukkan kode QR tersebut. .

Data konsumen ini akan sangat berguna bagi kebijakan pemerintah dalam mengatur kendaraan yang layak mendapat subsidi BBM.

“Dengan pengumpulan informasi ini, kami pasti bisa mengidentifikasi dengan jelas orang-orang yang menggunakan subsidi BBM, sehingga kami bisa mengurangi penipuan atau penyalahgunaan uang subsidi.” Itu perlu,” katanya.

Oleh karena itu, dia meminta Pertamina Patra Niaga menghimbau masyarakat pengguna kendaraan roda empat untuk segera mendaftarkan kode QR Pertalite. Selain itu, perlunya peningkatan registrasi program subsidi yang sesuai dengan wilayah, khususnya di Pulau Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) yang subsidi BBM-nya tinggi.

“Jika perlu, masyarakat harus menunjukkan kode QR saat membeli Pertalite, seperti membeli Biosolar dan LPG 3kg dimana harus membawa KTP/NIK,” kata Mokhtaruddin.

Sebelumnya telah terdaftar Program Dukungan MyPertamina di Wilayah 1 yaitu Jawa, Madurai dan Bali (JAMALI), Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pilot project pertama meliputi Provinsi Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika. Saat ini, wilayah yang tersisa akan berada dalam implementasi Tahap 2.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours