Anggota DPR: Fokus awal RAPBN 2025 ialah rencana kerja, bukan anggaran

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Anggota Komisi

“Kalau kita bicara RAPBN karena berasal dari rencana aksi dan anggaran (RKA), kita harus lihat dulu cara kerjanya, cara kerjanya. Ada kegiatannya, jangan langsung investasi dulu, apalagi kalau kita punya ‘jika’ kegiatan uang menyusul’,” ujarnya dengan tema “Penelitian RAPBN 2025 Menuju Indonesia Berkembang”. Gedung Nusantara I, Jakarta, Selasa.

Beliau menekankan pada rencana aksi dan juga mengatakan bahwa berbagai rencana harus dibuat berdasarkan penelitian agar pekerjaan menjadi realistis.

Setelah rencana aksi selesai dan dipastikan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, maka pembahasan lebih lanjut mengenai pembiayaan setiap program aksi (pengadaan) dapat dilakukan. Dalam hal ini, upaya pengumpulan anggaran juga perlu dirinci agar setiap program mendapat dana sesuai sasaran.

“Kita harus meningkatkan pengumpulan pendapatan, tapi kita harus memutuskan siapa yang mengumpulkan, yang besar, bukan yang kecil,” kata Zulfiqar.

Selain itu, dikatakan pemerintah harus membelanjakan uangnya melalui APBN untuk mencapai pembangunan kesejahteraan ekonomi dan pemerataan pemerataan. Misalnya, biaya material dan biaya tenaga kerja yang mencapai 50 persen APBN dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Hingga saat ini, pemerintah menyatakan masih mengandalkan konsumsi rumah tangga untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Namun angka konsumsi rumah tangga sebesar 4,82 persen pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen.

“Persoalan ini harus menjadi perhatian pemerintah, khususnya pemerintah saat ini, agar belanja yang lebih baik ke depan justru akan merangsang kegiatan perekonomian, sehingga daya beli masyarakat bisa terlindungi. Sekarang sepertinya ada tekanan, masyarakat mulai berpikir untuk membelanjakan uangnya. uang karena mereka punya kebutuhan prioritas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours