Angkasa Pura I dan II Resmi Merger, Jadi Operator Bandara Terbesar ke-5 Dunia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pemerintah resmi menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II pada Senin (9 September 2024). Kedua operator bandara umum ini resmi bergabung menjadi PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports).

Entitas baru tersebut juga merupakan anggota Holding BUMN industri penerbangan dan pariwisata, PT Aviasi Wisata India (Persero), atau InJourney. Presiden Direktur Injourney Donny Oscaria mengatakan, integrasi Ancasa Pula I dan II ke dalam Bandara Injourny menjadikan operator bandara nasional ini sebagai operator bandara terbesar kelima di dunia.

“Saat ini kita menjadi bandara terbesar kelima di dunia,” kata Dony saat meresmikan Bandara Injourni di Sarinavir, Jakarta Pusat.

Sementara itu, acara pembukaan InJourney Airports dihadiri oleh Eric Tohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Budi Kariya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhab), Kartika Viljoatmojo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, dan Senior Director InJourney Airports Faik Fahmi.

Faik Fahmi sebelumnya mengatakan merger sudah memasuki tahap kepatuhan. Kepatuhan harus dipastikan oleh setiap perusahaan atau perusahaan. Jika tidak, perusahaan bisa terkena sanksi mulai dari denda hingga pencabutan izin usaha.

Ia memastikan konsep bisnis dan rencana ke depan lainnya sedang dipersiapkan sehingga proses integrasi AP I dan AP 2 bisa selesai bulan depan.

“Saya hanya menangani masalah kepatuhan, tapi dari segi konsep bisnis, saya sudah menyiapkan rencana ke depan,” kata Faik saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat (Rabu, 21 Agustus 2024).

Penggabungan tersebut dipandang sebagai langkah transformatif di bidang pengelolaan bandara, khususnya mengoptimalkan potensi sektor perekonomian, pariwisata, dan logistik Indonesia.

Diakui Pak Fike, aksi korporasi ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan masing-masing Angkasa Pura I dan II, namun juga merupakan jawaban atas permasalahan industri penerbangan tanah air.

Oleh karena itu, konsep merger ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan AP I dan AP II saja, tetapi juga menyelesaikan permasalahan industri penerbangan di Indonesia, sehingga banyak hal yang bisa kita selesaikan, jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours