Anthony Joshua Lakukan Bekam, Pengobatan Warisan Nabi Muhammad

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Anthony Joshua mengejutkan penggemarnya saat membagikan video tentang pijat atau terapi, pengobatan yang diturunkan dan dianjurkan Nabi Muhammad SAW.

Bekam dikenal sebagai salah satu cara terapi untuk mengeluarkan darah stagnan yang mengandung unsur racun dari dalam tubuh manusia.

Kanulasi melibatkan penyedotan kulit dan mengeluarkan darah dari tubuh. Ini adalah metode penyembuhan yang diwarisi Nabi Muhammad SAW.

Riwayat menceritakan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah bersabda: “Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW dengan perintah meletakkan tangannya pada titik-titik al-Akhdeen (urat leher) dan al-Kahil (bahu)” (HR Ad-Dailami) . ).

Ada lagi riwayat Shuhaib, Rasulullah SAW bersabda: “Bekam di tengah leher karena mampu menyembuhkan 72 jenis penyakit.” Cangkir tersebut sangat populer di Timur Tengah dengan nama Al Hijama.

Namun, metode ini dikenal berbeda di negara lain di dunia. Dalam bahasa Inggris disebut dengan bekam darah. Sedangkan dalam bahasa Mandarin disebut pa hou kuan. Di Asia Tenggara (Malaysia dan Indonesia) dikenal dengan sebutan cup.

Nah, Anthony Joshua sepertinya diam-diam mengurapi dirinya sendiri. Dia hanya berkedip saat kamera menunjukkan sejauh mana penyembuhannya.

Cangkir tersebut dikatakan dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan dengan meningkatkan aliran darah dengan memijat jaringan dalam. Saat mangkuk atau cangkir dipanaskan, ia diletakkan di atas badan dan tercipta ruang hampa saat mendingin.

Para penggemar memuji upaya Joshua, termasuk latihan 30 push-up yang tiada henti menjelang pertarungan petinju Inggris itu.

“Pemulihan sepertinya berjalan baik. Kelihatannya menyakitkan,” tulis netizen.

“Sakit sekali,” tulis warganet.

“Ok gan, nanti kita makan malam,” tulis netizen lainnya.

Sementara itu, promotor Joshua Eddie Hearn mengatakan Joshua bisa melawan rekan senegaranya Daniel Dubois di Wembley September mendatang.

“Kami fokus melawan Dubois untuk gelar juara dunia di Wembley, tapi tidak semuanya disepakati. “Saya masih memiliki 100 persen pekerjaan yang harus diselesaikan, Yang Mulia, George Warren, Spencer Brown, kami semua bekerja sama untuk mewujudkan hal ini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours