Antisipasi Kasus Penggelapan Uang, Pengusaha Yakin Transaksi Digital Aman

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Mengantisipasi kasus pencucian uang, para pebisnis lebih mengutamakan transaksi digital karena lebih aman. Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Pengusaha Muda Mobil Indonesia (Ipomi), Kurnia Lesani Adnan.

Tn. Kurnia dalam keterangannya, Kamis (5/9/2024), mengatakan, “Transaksi digital menghindari transaksi tunai yang berisiko dicuri oleh orang di bagian ticketing,”.

Kurnia berharap penggunaan transaksi digital akan memberikan keamanan lebih untuk mengurangi kejahatan siber.

Kata Ipomi, ia meminta pemerintah memperkuat aturan mata uang digital, di mana pemegang rekening dompet kini bisa mengganti nama pemegang rekening dan menggunakan nama unit usahanya.

Bahkan pihak kepolisian pun tidak bisa menindaklanjuti laporan kami mengenai kasus pembayaran e-wallet ini dengan alasan kasusnya kecil dan sangat meresahkan, jelasnya.

Kurnia menjelaskan, informasi peningkatan pembelian tiket bus secara online mulai tersebar. Menurutnya, praktik pembelian tiket digital sudah banyak berkembang terutama di perkotaan dan provinsi.

Jumlah ini terus bertambah seiring pesatnya pertumbuhan perkembangan digital. “Saat ini 45% masyarakat yang akan berkendara membeli tiket menggunakan sistem online,” ujarnya.

Kurnia juga menyoroti pemanfaatan perdagangan digital yang dilakukan Qris. Menurutnya, penggunaan Qris sangat bermanfaat bagi mereka yang membayar sambil jalan dan sangat nyaman.

“Pakai Qris itu mudah, sehingga membantu yang membayar,” jelas Kurnia.

Hal senada juga disampaikan teknolog yang juga CEO PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC), Indra. Menurutnya, Qris sudah sampai ke tingkat nasional yang berbicara soal keamanan di seluruh dunia.

Artinya dari segi keamanan ada jaminan untuk terhindar dari penipuan. Tapi sebagaimana disampaikan Bank Indonesia, semua pengawasan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik penyedia layanan maupun pengguna, kata Indra.

Indra juga memastikan BI bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang merupakan internal perusahaan, senantiasa melakukan komunikasi dan edukasi tentang keamanan pembelian Qris kepada merchant.

“Contoh inovasi yang dilakukan perseroan pada produk Posku Lite pembayaran melalui Qris kepada komunitas UMKM adalah pemberian insentif literasi keuangan, seminar dan konferensi pemasaran digital, serta insentif koperasi lainnya,” jelasnya.

Beberapa dari mereka bergabung dengan komunitas Tamado di wilayah Sumatera untuk menjangkau UMKM di provinsi tersebut. Aplikasi Posku Lite juga turut serta dalam kegiatan Pekan Raya Jawa Tengah dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Bali yang telah menyelenggarakan IKAPPI FEST di Bali beberapa waktu lalu.

“Keikutsertaan Poskulite di Pulau Sumatera, Jawa Tengah, dan Bali adalah untuk mendukung dan memfasilitasi literasi para pengusaha dan UMKM di ketiga wilayah tersebut dalam memberikan kemudahan dan kecepatan baik dalam pencatatan maupun pemrosesan transaksi. Belum memahami kegunaan dan manfaat yang ditemukan penerapan kasir digital,” kata Indra.

Dalam acara ini, Pak. Provinsi ini telah memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menyediakan layanan keuangan digital dan konsultasi dengan ISO 9001:2015 untuk manajemen mutu, ISO 37001:2016 untuk sistem manajemen anti-penyuapan, dan ISO 27001:2022 untuk sistem keamanan informasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours