Apa Alasan Menko PMK Dukung Pinjol Buat Bayar Kuliah?

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Menteri Persatuan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengeluarkan siaran pers untuk menggalakkan pinjaman online (Binjol) untuk membiayai kuliah. Bahkan, kata dia dalam laporan terbarunya, ada 83 sekolah swasta yang menggunakannya.

Dulu, Komisi X Pembangunan Rakyat dan Kebudayaan (PMK) saat Komite RDPU Keuangan Pendidikan di DPR memperkenalkan promosi pinjaman sekolah yang menyedihkan. Ia didampingi menteri pendidikan lainnya Mohammad Nooh dan Mohammad Naseer.

Baca juga: Dukungan Biaya Kuliah Pakai Pinjaman Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Sampai Berhasil, Kenapa Tak Bisa Dihitung?

Kemudian, pada Rabu (3/7/2024) saat ditemui Kemenko di Kantor PMK, ia menyampaikan dukungannya agar biaya kuliah bisa dibayar dengan pinjaman.

Pinchol berbeda dengan Judol

Muhadjir mengatakan pinchol berbeda dengan judi online (Judol). Ia mengatakan Pinchol tidak melanggar hukum, sedangkan Judol melanggar UU 11 Pasal 27 Ayat 2 ITE 2008.

Baca Juga: Menteri PMK Setuju Dapat Penghasilan Sementara Lulusan PTS: Tak Ada Izin

Jadi sebenarnya dari platformnya menurut saya peminjaman uang melalui judi online itu berbeda sekali, kalau judi online itu ilegal menurut UU No 11 Tahun 2008 ITE khususnya pasal 27 ayat 2 memang benar itu perjudian dan hukuman. maksimal 6 tahun Hukuman penjara atau “denda satu miliar ya, jadi tidak sama (dengan Pinjol),” jelasnya.

Pinjol diawasi oleh OJK dan PPATK

Muhadjir juga menambahkan, Binchol merupakan platform yang mendapat pengawasan ketat dari Kantor Jasa Keuangan (OJK) dan Kantor Pengawasan dan Penyidikan Keuangan (PPATK).

Baca selengkapnya:

“Kalau Pinjol keluar sebagai platform sebaiknya kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan pengawasan seketat mungkin, termasuk OJK dan PPATK.” Jadi, jika bisa digunakan untuk tujuan yang baik, bisa menjadi cara lain untuk membantu pelajar yang sedang menghadapi masalah keuangan. kata Muhadjir.

83 Menggunakan Skema Pinjaman PTS

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengatakan, saat ini terdapat 83 sekolah swasta yang menggunakan pinjaman untuk membiayai mahasiswanya.

“Kalau tidak salah, pinjaman ini sudah digunakan 83 perguruan tinggi untuk membantu mahasiswanya. Bagus kalau sekolah punya tanggung jawab, nah perguruan tinggi punya tanggung jawab, untung menurut saya perguruan tinggi yang mensubsidi bunga lebih baik,” imbuhnya. .

Baca juga: Penyertaan Hibah Daerah dalam Pendanaan yang Dipertanyakan, Tanggapan Menteri Pendidikan, Pembangunan Manusia dan Integrasi Kebudayaan

“Jadi sekali lagi hilangkan miskonsepsi pinjaman online. Ada yang penipuan, ada yang disalahgunakan oleh pinchol, itu tugas pemerintah, terutama pengawas, bagaimana caranya agar tidak menjadi ancaman, itu menjadi saatnya. Misalnya pegawai pinchol yang dikenai pajak. “Kalau kena pajak berarti dikatakan pemerintah menghasilkan pendapatan bagi negara,” tutupnya.

Pinjol adalah teknologi baru

Dikatakannya, selama ini makna kata pinchol masih disepelekan atau dianggap negatif sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat mengenai hal tersebut.

“Pertama, kalau pinchol, pinchol itu punya makna publik (makna negatif), yaitu pencitraan yang negatif. Tapi itu perkembangan teknologi kan, karena kita sudah terbiasa dengan teknologi digital.” Dan itu sudah lama sekali. karena tidak digunakan untuk tujuan jahat,” katanya

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours