Apa Saja Usaha yang Dilakukan untuk Menumpas Pemberontakan PRRI Permesta? Ini 6 Operasinya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pemberontakan Permesta PRRI merupakan salah satu pemberontakan yang terjadi pasca kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini lahir setelah Belanda mengakui Indonesia sebagai negara berdaulat pada tahun 1957.

Pemberontakan PRRI Paramesta muncul karena sentimen masyarakat yang berada di luar Jawa Pasca kemerdekaan terjadi kesenjangan pembangunan dimana pemerintah lebih fokus pada pembangunan Pulau Jawa.

Kekesalan masyarakat di luar Jawa berujung pada terbentuknya gerakan Republik Indonesia (PRRI). Pemerintah segera melancarkan serangkaian operasi militer untuk menumpas Pemberontakan PRRI Paramesta. Operasi apa yang dilakukan?

Operasi menumpas pemberontakan PRRI Paramesta Operasi Tegas merupakan operasi pertama untuk menumpas pemberontakan PRRI Paramesta yang dipimpin oleh Letkol Kahruddin Nasusan. Tujuan utama operasi ini adalah pada tanggal 12 Maret 1958

Operasi Gerakan Tegas di Paiknbaru di Riya bisa dikatakan tidak menimbulkan banyak masalah karena tidak ada perlawanan dari para pemberontak.

2 Agustus 17 Operasi Operasi ini dilaksanakan oleh KSAD, KSAL dan KSAU pada tanggal 9 April 1958 No. 010/P/GKS/1958 Operasi dilakukan oleh Kolonel A Yanni yang memimpin kapal di perairan Padang.

Strategi ini membantu membingungkan musuh, karena pasukan komando diberi gagasan berbeda tentang kemungkinan pendaratan. Jurus tipu daya inilah yang berhasil mengelabui musuh hingga pendaratan sebenarnya berhasil pada 17 April 1958.

Setelah pasukan berhasil menguasai kedua pos pijakan tersebut, dilakukan konsolidasi untuk membahas pergerakan selanjutnya. Hasilnya adalah pembersihan wilayah yang diduduki

3. Operasi Sapta Marga I Operasi ini dipimpin Letkol Inf Rukmitto Hendrannrat untuk menumpas PRRI di Sulawesi Tengah.

Operasi Sapta Marga I dipimpin oleh Letkol Sumarsono dan dikirim ke Sulawesi Tengah untuk membantu anak-anak setempat yang melakukan perlawanan. Dengan operasi ini, Lapangan Palu akhirnya berhasil direbut pada tanggal 1 April 1958

4. Operasi Sapta Marga II Operasi Sapta Marga II berlangsung pada tanggal 19 Mei 1958 di bawah komando Letkol Agus Prasmono. Sasaran Operasi Sapta Marga 2 adalah kota Gorontalo, bandar udara Tolotio dan sekitarnya.

Berbeda dengan pasukan sebelumnya, Operasi Sapta Marga II tidak memerlukan waktu lama untuk merebut kota Gorontalo.

5. Operasi Sapta Marga III yang dipimpin Letkol Magenda bertugas membebaskan Sangir-Talaud dari gerakan PRRI. diberikan

Setelah mengirimkan pasukan dalam Operasi Sapta Marga III, mereka berhasil menguasai Sangir-Talad pada tanggal 23 Mei 1958 tanpa kesulitan apa pun.

6. Operasi Sapta Marga IV Operasi penumpasan PRRI Paramesta yang terakhir adalah Operasi Sapta Marga IV yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 1958. Tujuan operasi ini adalah untuk menguasai kota Manado.

Akhirnya pada tanggal 21 Juni 1958, pasukan berhasil merebut Kabupaten Wor, hanya beberapa kilometer dari Manado. Hal ini mengakhiri pengepungan Kota Manado

Itulah beberapa operasi yang dilakukan untuk menumpas pemberontakan PRRI Paramesta Akhirnya seluruh Sulawesi dan Sumatera dikuasai pasukan APRI pada tahun 1960an.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours