Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Turbulensi Pesawat?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Mendengar istilah turbulensi mungkin masih membuat sebagian orang merasa asing. Biasanya istilah ini sering dikaitkan dengan pesawat terbang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), turbulensi diartikan sebagai keadaan ketidakstabilan atmosfer atau keadaan kegelisahan akibat perubahan yang tidak dapat diprediksi atau dikendalikan. Nah, di dalam pesawat, turbulensi jenis ini biasanya menyebabkan guncangan mendadak dan perubahan ketinggian secara tiba-tiba.

Dalam dunia penerbangan, turbulensi pesawat merupakan hal biasa. Kebanyakan turbulensi terjadi pada awan yang mempunyai arus naik dan arus turun.

Lalu apa sebenarnya yang terjadi jika pesawat mengalami turbulensi? Simak ulasannya berikut ini yang dihimpun dari berbagai sumber:

Apa itu turbulensi pesawat? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, turbulensi merupakan keadaan pergerakan udara yang tidak stabil akibat perubahan kecepatan dan arah angin. Perubahan ini menyebabkan badan pesawat bergetar yang juga dirasakan penumpang.

Mengutip Washington Post, tingkat keparahan turbulensi pesawat cukup berbeda. Biasanya kondisi ini dapat menyebabkan perubahan ketinggian dan kecepatan udara.

Ahli meteorologi mengandalkan banyak algoritma, satelit, dan sistem radar yang berbeda untuk membuat prakiraan penerbangan untuk kemungkinan turbulensi. Seiring dengan perkiraan ini, pilot kemudian akan mencoba menavigasi melalui medan yang bergejolak, menyesuaikan ketinggian untuk mendapatkan perjalanan yang paling mulus.

Penyebab Turbulensi Pesawat Adapun penyebabnya, turbulensi pesawat bisa terjadi karena beberapa faktor yang berbeda-beda. Biasanya penyebab turbulensi tersebut adalah awan tebal atau cuaca buruk.

Namun kondisi turbulen juga bisa terjadi pada cuaca cerah. Hal ini biasa disebut dengan Clear Air Turbulence (CAT).

Ahli meteorologi BBC dan mantan perwira Angkatan Udara Kerajaan Simon King mengatakan sebagian besar turbulensi terjadi di awan yang memiliki aliran naik dan turun.

Umumnya, sebagian besar kondisi ini relatif ringan. Namun jika hal ini terjadi pada awan besar seperti awan kumulus, pergerakan udara yang kacau dapat menyebabkan turbulensi tingkat sedang hingga kuat.

Selain itu, ada empat klasifikasi turbulensi. Masing-masing turbulensi ringan, turbulensi sedang, turbulensi berat, dan turbulensi ekstrem.

Bahaya Turbulensi Pesawat Di era modern, pesawat terbang telah dirancang untuk tahan terhadap kondisi yang parah. Artinya pesawat jarang mengalami kerusakan struktural akibat turbulensi.

Namun turbulensi dapat menyebabkan penumpang dan awak kapal keluar dari tempat duduknya. Hal ini dapat menyebabkan cedera ringan dan serius seperti patah tulang dan pendarahan.

Beberapa ahli menyarankan penumpang untuk tetap duduk dan memakai sabuk pengaman untuk mengurangi risiko turbulensi.

Pasalnya, ketika mengalami turbulensi hebat, maka gerak vertikal pesawat akan melebihi tarikan gravitasi. Akibatnya, penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman akan bangkit dari tempat duduknya.

Demikian gambaran kondisi dan penyebab turbulensi pesawat yang dapat Anda pelajari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours