APPBI Dukung Satgas Fokus Mencegah Impor Illegal Dari Hulu

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengarahkan langsung pemusnahan delapan jenis produk impor akibat penertiban impor ilegal di Sidoarjo, Jawa Timur, yang diperkirakan menelan biaya Rp5,3 miliar. Pemerintah telah membentuk Satgas Pengendalian Komoditas Tertentu untuk mengatur tata niaga impor guna melindungi industri lokal dan usaha kecil menengah (UKM) dari penyebaran produk ilegal.

Sebelumnya, satgas menemukan gudang yang disewa importir asing. Mainan anak-anak, perangkat elektronik, ponsel, tablet, pakaian, aksesoris, dan tas ditemukan di antara barang-barang impor ilegal tersebut. Jumlah barang impor ilegal yang disita sebanyak Rp 40 miliar.

Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) menyambut baik upaya pemerintah dalam memberantas produk ilegal yang banyak beredar dan merugikan beberapa industri dalam negeri.

“Kami tentu menyambut baik gugus tugas yang dibentuk pemerintah untuk memberantas impor ilegal. Hal ini perlu dikaji.” Arnes Lukmon, Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), mengatakan, Jumat (2/8/2024).

Pada saat yang sama, Arnes mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus dalam membasmi atau memusnahkan barang ilegal, namun juga harus mampu mencegah masuknya barang ilegal di hulu, tidak hanya di darat.

“Apa yang dilakukan pemerintah jauh lebih efektif jika bisa mencegah masuknya barang-barang ilegal ke pasar. Karena begitu barangnya masuk dan mulai berbisnis, maka rugilah para pedagang yang kesulitan membedakan asal barang tersebut. barangnya legal atau ilegal,” ujarnya.

Peringatan serupa juga disampaikan Heri Gunawan, Ekonom Datanesia Institute. Sapaannya Heri mengatakan, sebenarnya tidak perlu ada satuan tugas (Satgas) yang mengawasi impor ilegal. Menurut dia, Satgas Utama Satgas Barang Impor Ilegal sebenarnya sudah menjadi andalan Departemen Imigrasi dan Bea Cukai.

Barang tersebut masuk melalui pelabuhan yang seharusnya sudah berada dalam pengawasan pabean. Hal ini jelas.

Herry melihat sasaran kegiatan satgas adalah pedagang akhir atau distributor, bukan pengepul. Seperti halnya judi online, setelah itu diperlukan pemain kecil, namun bandarnya aman.

Heri mengingatkan, tugas utama Kementerian Perdagangan adalah membuat regulasi agar perdagangan menguntungkan. Jika ada tindak pidana seperti impor ilegal sebaiknya diserahkan ke polisi atau bea cukai.

“Itu serangkaian kondisi yang menunjukkan Kementerian Perdagangan atau Menteri Perdagangan hanyalah warga senior,” ujarnya.

Sementara itu, Heri menyarankan, untuk mendukung perekonomian, Kementerian Perdagangan harus memastikan produk dalam negeri mendominasi pasar dalam negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan hambatan tarif dan non-tarif.

“Ini hanya tugas Kementerian Perdagangan. Jangan memudahkan masuknya barang impor hingga membuat pemain lokal keluar dari pasar,” jelasnya.

Heri menambahkan, jika produk lokal kalah bersaing dari segi harga, evaluasinya juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Mungkin ada aturan yang menimbulkan pengeluaran besar seperti distribusi. Dengan demikian, industri dalam negeri memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian.

“Kalau Satgas Impor Ilegal seperti itu, dampaknya tidak besar karena masyarakat mencari recehan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours