Arab Saudi beri layanan medis ke 1,3 juta jemaah selama haji

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd Al-Jalazel mengatakan awak media mampu melayani 1,3 juta jamaah selama musim haji 2024 dan mengumumkan protokol kesehatan yang efektif dalam mengurangi tekanan panas.

“Sistem kesehatan menyediakan lebih dari 465.000 layanan perawatan khusus, termasuk 141.000 layanan bagi mereka yang tidak memiliki izin resmi untuk menunaikan ibadah haji,” kata Menteri Fahd dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.

Al-Jalazal menjelaskan, layanan kesehatan gratis sudah mulai diberikan sebelum jamaah haji tiba dengan program penyadaran di perlintasan perbatasan udara, laut, dan darat. Sekitar 1,3 juta orang diberikan layanan pencegahan, termasuk deteksi dini, vaksinasi, dan perawatan medis pada saat kedatangan.

Sebanyak 30.000 layanan ambulans disediakan, termasuk operasi jantung terbuka, kateterisasi jantung, dialisis, dan perawatan darurat.

Tidak hanya itu, 95 operasi Ambulans Udara memastikan bahwa layanan kesehatan tingkat lanjut disediakan di kota-kota medis di seluruh negara bagian. Sistem layanan kesehatan menyediakan sekitar 6.500 tempat tidur dan kamar.

Al-Jalazal mengatakan keberhasilan layanan kesehatan ini dapat dicapai melalui upaya terkoordinasi dari sistem kesehatan dan pasukan keamanan haji, tanpa mencatat epidemi atau wabah penyakit yang meluas.

Beliau juga menyoroti dampak positif dari respon cepat otoritas kesehatan dan dukungan efektif dari otoritas keamanan haji dalam mengelola dan mengurangi dampak tekanan panas meskipun suhu tinggi di Tanah Suci.

Dia mengatakan pihak berwenang telah melakukan upaya signifikan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya tekanan panas dan pentingnya tindakan pencegahan. Namun korbannya meninggal dunia.

“Sistem kesehatan telah menangani banyak kasus tekanan panas tahun ini dan beberapa masih dirawat di rumah sakit. Sayangnya, jumlah korban tewas mencapai 1.301 orang,” katanya.

Al-Jalazal mengklarifikasi bahwa 83 persen dari mereka tidak diperbolehkan menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang layak. Banyak dari korban tewas termasuk orang lanjut usia dan mereka yang menderita penyakit kronis.

Ia mengatakan, meski pada awalnya tidak ada data pribadi dan dokumen identitas, namun semua laporan telah dikumpulkan, informasi telah diberikan kepada keluarga almarhum, dan proses identifikasi telah selesai.

Selain proses identifikasi yang baik, dilakukan pula pemakaman dan penghormatan terhadap almarhum, termasuk pemberian akta kematian.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours