Yogyakarta (ANTARA) – Pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan calon jemaah haji yang hendak memasuki tanah suci Mekkah tanpa membawa kartu pintar “Nusuk” pada puncak musim haji Hijriah.
“Tidak seorang pun diperbolehkan masuk Tanah Suci pada musim haji kecuali mereka memiliki kartu Nusuk,” kata Ketua Program Kartu Nusuk Essam Kattan di Makkah, Arab Saudi, Minggu.
Selain dalam bentuk fisik, jamaah haji juga dapat menggunakan Kartu Nusuk versi digital yang dapat diunduh melalui Aplikasi Nusuk.
Kartu Nusuk, kata Essam, akan dibagikan kepada calon jemaah haji setibanya di Arab Saudi tanpa terkecuali, sehingga harus ditransfer terus menerus.
Menurut dia, 95 persen jemaah haji yang datang sejauh ini sudah mendapat kartu Nusuk dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Kartu Pintar Nusuk memiliki banyak manfaat, antara lain memudahkan jamaah haji mencari dan mengakses berbagai tempat suci selama berada di Mekkah dan Madinah.
Dengan memindai kode QR pada kartu, berbagai data pribadi jamaah dapat dengan cepat dikomunikasikan kepada otoritas terkait, mulai dari foto, nama, nomor visa dan penyedia layanan hingga tempat pertemuan dan tanggal lahir.
Kartu tersebut dilengkapi sejumlah fitur keselamatan, seperti gambar termokromik yang hilang saat terkena panas, tanda tersembunyi yang hanya terlihat saat terkena sinar ultraviolet, dan pola guilloche berupa warna individual yang terjalin dengan garis-garis rumit. . .
Essam meyakinkan Kementerian Haji dan Umrah akan dengan mudah memverifikasi informasi pemegangnya, termasuk apakah kartu tersebut palsu atau tidak.
Oleh karena itu, dia menegaskan, kartu ini merupakan salah satu hal penting yang harus dimiliki jamaah guna mendapatkan izin menunaikan ibadah haji tahun ini.
“Kartu Nusuk merupakan salah satu hal terpenting untuk masuk Tanah Suci, setiap orang yang naik bus (menuju Tanah Suci) harus memiliki kartu ini dan tidak bisa ke sana tanpanya,” ujarnya.
+ There are no comments
Add yours