Arkeolog Klaim Gempa Bumi Akan Munculkan Bongkahan Emas di Bumi

London – Para arkeolog telah menemukan formasi batuan besar di kerak bumi, yang mungkin terkait dengan aktivitas seismik.

Sampai saat ini, penjelasan umum mengenai pembentukan emas adalah bahwa emas diendapkan dari udara yang kaya akan air panas saat mengalir melalui retakan di kerak bumi, dan kemudian terperangkap dalam urat kuarsa saat air tersebut mendingin.

Namun teori ini menghadapi sejumlah masalah, terutama mengapa emas banyak ditemukan dalam urat kuarsa dan bagaimana konsentrasi emas yang sangat rendah dapat menyebabkan konsentrasi.

Penjelasan yang diberikan oleh Dr. Chis Voisey dan timnya berfokus pada sifat piezoelektrik kuarsa, yang berarti kemampuan menghasilkan listrik baru saat diberi tekanan.

Kuarsa merupakan satu-satunya mineral umum yang memiliki sifat piezoelektrik karena tidak memiliki pusat simetri pada struktur kristalnya, sehingga dapat menimbulkan potensial listrik bila terdistorsi. Artinya saat kuarsa mengalami tekanan seperti yang terjadi saat gempa bumi.

Dr. Chis Voisey dari Monash University dalam pernyataannya dilansir IFL Science.

“Ketika cairan ini mendingin atau mengalami perubahan kimia, emas akan terpisah dan terperangkap dalam urat kuarsa.”

Dalam percobaan yang dilakukan tim peneliti, kristal kuarsa ditempatkan dalam larutan emas dan dikocok dengan frekuensi yang mirip dengan gempa kecil.

Temuan ini memberikan petunjuk bahwa sifat piezoelektrik kuarsa dapat mempengaruhi distribusi dan konsentrasi emas, sehingga memungkinkan terciptanya urat emas yang sangat murni.

Teori ini menawarkan penjelasan baru yang mungkin dapat menjelaskan anomali penemuan emas, terutama emas murni dapat terkonsentrasi pada urat kuarsa yang sering terjadi di tempat dengan aktivitas seismik tinggi.

Ini adalah contoh bagaimana pemahaman baru tentang sifat fisik mineral dapat mengubah pandangan kita terhadap proses geologi yang kompleks.