AS imbau warganya tinggalkan Lebanon, hindari potensi konflik

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan yang mendesak warga AS untuk meninggalkan Lebanon karena insiden baru-baru ini di negara tersebut dan kemungkinan konflik yang tidak dapat diprediksi antara Israel dan Hizbullah.

“Mengingat konflik Hizbullah-Israel yang tidak dapat diprediksi dan pemboman baru-baru ini di seluruh Lebanon, termasuk Beirut, Kedutaan Besar AS mendorong warga AS untuk meninggalkan Lebanon selagi peluang komersial masih tersedia,” kata Departemen Luar Negeri.

Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa beberapa penerbangan komersial asing dari Lebanon telah dikurangi dan jika situasinya memburuk, tidak ada pesawat yang dapat berangkat.

“Kedutaan Besar AS tidak akan bisa membantu warga AS yang memilih untuk tetap tinggal,” Departemen Luar Negeri memperingatkan.

Pada tanggal 17 dan 18 September, peralatan komunikasi, termasuk pager dan radio, meledak di berbagai distrik di Lebanon.

Menurut data resmi, 37 orang kehilangan nyawa dalam rangkaian ledakan tersebut. Selain itu, lebih dari 3.000 orang terluka, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani.

Belum diketahui apa penyebab ribuan perangkat tersebut meledak sekaligus.

Hizbullah, pemerintah Lebanon dan Iran menyalahkan Israel atas insiden tersebut.

Namun, pihak berwenang Israel tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatan mereka.

Di sisi lain, perwakilan pers Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyebut apa yang terjadi di Lebanon sebagai aksi teroris yang mengerikan dan upaya untuk memulai konflik besar.

Sputnik-OANA

Dua orang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours