AS sebut kekhawatiran atas perang total Israel-Hizbullah berlebihan

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON dlbrw.com – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan di Timur Tengah “berlebihan” dan pembicaraan diplomatik untuk mengurangi ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon terus berlanjut.

“Kita semua telah mendengar tentang skenario perang habis-habisan ini beberapa kali selama 10 bulan terakhir, prediksi pada saat itu terlalu dilebih-lebihkan. Sejujurnya, menurut kami skenario ini sudah tidak proporsional lagi saat ini,” kata Kirby kepada wartawan, Senin.

Kirby menegaskan bahwa Israel mempunyai hak untuk menanggapi Hizbullah. Ia juga mengatakan, tidak ada seorang pun yang menginginkan perang habis-habisan.

“Kami akan melanjutkan perundingan diplomatik dengan kedua belah pihak dan mencoba meredakan ketegangan serta mengizinkan keluarga Israel dan Lebanon untuk kembali ke rumah mereka di tempat yang mereka inginkan dan tempat asal mereka,” katanya.

Mengenai kebijakan AS terhadap Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, yang secara internal diakui sebagai wilayah Suriah tetapi diakui sebagai wilayah Israel oleh pemerintahan Trump pada tahun 2019, Kirby mengatakan bahwa kebijakan mengenai Dataran Tinggi Golan tidak berubah di bawah pemerintahan Biden.

Penembakan di perbatasan antara Israel dan Hizbullah terus berlanjut sejak konflik Gaza pada bulan Oktober, sementara ketakutan akan perang habis-habisan meningkat baru-baru ini, terutama setelah serangan di kota Majdal Shams pada hari Sabtu yang menewaskan 12 orang.

Kirby juga mengatakan, pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan partainya di Washington pekan lalu sangat konstruktif dan tidak menghalangi Amerika Serikat untuk menutup celah yang tersisa dalam perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Israel membunuh 39.000 warga Palestina di Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas. Pembicaraan gencatan senjata berlanjut melalui mediator dari Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.

“Ada kelompok yang mencoba melakukan hal ini saat ini, dan saya pikir penting bagi kita untuk memberi mereka waktu dan ruang untuk melakukannya sehingga prosesnya tidak rumit,” kata Kirby.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours