Washington (ANTARA) – Pembunuhan Israel terhadap warga Turki-Amerika di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu merupakan “tindakan keji,” kata Gedung Putih, Kamis (12 September).
Juru bicara Karine Jean-Pierre mengatakan penembakan terhadap Aysenur Ezgi Eygi yang berusia 26 tahun oleh pasukan Israel Jumat lalu “seharusnya tidak terjadi”, sehari setelah Presiden AS Joe Biden menuntut “tanggung jawab penuh” atas kematiannya.
Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan, “Pembunuhan wanita yang mendukungnya adalah tindakan yang mengerikan, dan mengulangi apa yang saya katakan baru-baru ini, Israel harus melakukan sesuatu yang lain. Mereka harus memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi.”
Dia menambahkan: “Kami akan terus bekerja sama dengan pihak berwenang Israel dan Palestina mengenai keadaan yang menyebabkan kematian Aysenur. Kami akan melanjutkan diskusi itu.”
Mereka mengatakan keluarga Eygi pada hari Rabu mengkritik pemerintahan Biden karena ketidakpeduliannya dan menegaskan kembali permintaan mereka untuk penyelidikan independen.
“Mari kita perjelas, seorang warga negara Amerika dibunuh oleh pasukan asing dalam serangan yang ditargetkan.”
Keluarga tersebut mengatakan, “Hal yang benar untuk dilakukan adalah Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris berbicara dengan keluarganya dan memerintahkan penyelidikan independen atas pembunuhan Aysenur, seorang sukarelawan.”
Permohonan tersebut diajukan beberapa jam setelah Biden mengeluarkan pernyataan panjang lebar tentang kematian Ezgi, di mana dia mengatakan dia “sangat marah dan sedih”, namun menambahkan bahwa kematiannya “adalah akhir dunia.” eskalasi,” demikian hasil penyelidikan awal Israel.
Keluarga Eygi berbicara kepada presiden pada tanggal 2 Februari setelah serangan pesawat tak berawak yang mematikan di pangkalan militer AS di Yordania ketika dia berkata: “Jika Anda melukai orang Amerika, kami akan menjawabnya.”
“Di tengah tragedi yang mengerikan ini, keluarga kami melintasi banyak benua untuk berkumpul dan menguburkan Aysenur yang kami cintai. Kami akan selalu mengingat Aysenur sebagai sosok yang lembut, lucu, dan penuh kasih sayang, berwajah dan – mencakup semua kualitas itu,” demikian pernyataan keluarga tersebut. . .
“Kami tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi pada wajah tersebut ketika tentara terlatih Israel menembaki pelipisnya,” kata pernyataan keluarga tersebut.
Jean-Pierre mengatakan para pejabat AS sedang melakukan kontak dengan keluarga Ezgi dan sedang berupaya untuk melakukan panggilan lain.
Dia menolak berkomentar apakah presiden yang melakukan panggilan tersebut.
Sumber: Anatolia
+ There are no comments
Add yours