ASEAN hadapi tantangan persaingan negara hingga identitas bagi pemuda

Estimated read time 1 min read

Kuala Lumpur (ANTARA) – Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn pada Rabu (6/5) mengatakan ASEAN yang selalu menjadi blok regional yang kuat, dinamis, dan gesit menghadapi banyak tantangan persaingan antar negara dan identitas generasi muda.

Kao mengatakan persaingan antar negara besar merupakan salah satu tantangan yang dihadapi ASEAN dalam diskusi bertajuk “ASEAN in 2025: Reflecting the Past, Shaping the Future” pada Konferensi Meja Bundar Asia-Pasifik di Malaysia.

Ia juga mengatakan bahwa mengamankan identitas ASEAN di kalangan generasi muda merupakan tantangan lain bagi kawasan ini.

Sependapat dengan Kao, Prof. Devi Fortuna Anwar, Ketua Dewan Habibie Center Indonesia, mengatakan ketika negara-negara besar memperlakukan satu sama lain dengan baik, ASEAN bisa bekerja dengan baik.

Namun ketika bersaing, kelompok negara tersebut akan terjepit.

Terkait isu Myanmar, Devi mengatakan harus ada utusan khusus ASEAN untuk Myanmar yang memiliki waktu dan kesempatan untuk mempelajari apa yang terjadi di lapangan dan mendapatkan kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan agar dukungan terhadap Myanmar jelas.

Devi juga meyakini harus ada respons yang terkoordinasi dan berharap ada kemajuan positif yang signifikan ke depan ketika Myanmar menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2025.

Diselenggarakan setiap tahun oleh Institut Studi Strategis dan Internasional (ISIS) Malaysia, Meja Bundar Asia-Pasifik membahas isu-isu utama yang mempengaruhi kawasan Asia-Pasifik.

Sumber: VNA-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours