Asia Fashion Show 2024 Jadi Ajang Unjuk Gigi Desainer Dunia

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Asian Fashion Show (AFS) merupakan ajang fesyen global luar biasa yang diakui profesionalismenya di tingkat internasional. Diselenggarakan oleh Guangdong Qiya Exhibition Co., Ltd., AFS memainkan peran penting dalam mempromosikan kerja sama dan pertukaran internasional di industri mode Asia. Sebagai ajang fashion B2B terbesar di Asia Tenggara, AFS menjadi tempat bertemunya tren fashion global dan inovasi terkini.

Pameran B2B premium ini menarik para profesional dari sektor-sektor utama industri fesyen termasuk tas, alas kaki, pakaian jadi, perhiasan kulit, serta kecantikan dan perawatan pribadi. AFS juga menjadi jembatan bagi pembeli internasional untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemasok global sehingga membuka peluang baru untuk pengembangan bisnis. AFS bukan sekadar pameran, namun merupakan tonggak penting dalam industri fesyen yang memicu inspirasi, memupuk komunikasi, dan mencapai kesuksesan bersama.

Kawasan perdagangan bebas RCEP, khususnya di Asia Tenggara, telah menjadi salah satu pasar terpenting di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dengan jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan kelas menengah dan kemakmuran ekonomi, daya beli konsumen dan permintaan terhadap fashion semakin meningkat. Apalagi di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura yang tingkat urbanisasinya terus meningkat, permintaan terhadap merek dan desain fashion semakin meningkat, sehingga menciptakan peluang yang sangat besar bagi pasar fashion internasional.

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, juga merupakan negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN. Perekonomian Indonesia terus tumbuh dengan rata-rata jangka panjang lebih dari 5%, dan pada tahun 2023 Indonesia akan mencatat surplus perdagangan terbesar dalam sejarah. Investasi tumbuh sebesar 16% mencapai rekor tertinggi sebesar US$87 miliar, menjadikannya salah satu pasar paling penting dan dinamis di Asia Tenggara.

Sebagai anggota penting ASEAN, Indonesia selalu mengandalkan permintaan pasar dalam negeri yang luas untuk menarik banyak investasi dan perusahaan asing. Sebagai jembatan antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Oseania, Indonesia terus menjalin hubungan ekonomi yang erat dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.

Asia Fashion Show (Indonesia) 2024 diadakan pada tanggal 22 hingga 24 Agustus 2024 di Jakarta International Exhibition Center (JIE EXPO), Indonesia. Total area pameran melebihi 30.000 m², dengan lebih dari 500 peserta pameran diperkirakan akan menampilkan berbagai macam produk seperti tas dan koper, alas kaki, pakaian jadi, perangkat keras, bahan baku, aksesoris fesyen, kecantikan dan perawatan pribadi, dan banyak lagi.

Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pertukaran global dan diharapkan menjadi pameran perhiasan manusia terbesar dan paling profesional di Asia, menyediakan platform bagi merek fesyen domestik dan internasional untuk berkumpul dan memamerkan produk mereka.

Dalam sambutannya pada pembukaan Asia Fashion Show (Indonesia), Presiden Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jenderal Roy Nicholas Mandey mengatakan, Aprindo sebagai asosiasi yang bergerak di bidang ritel merasa terhormat dan gembira melihat kemeriahan yang luar biasa di acara tersebut. pertunjukan ini. Laporan ini menjadi bukti nyata dinamika kerja sama kedua negara, terutama dalam konteks upaya intensif pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ekspor. Kerja sama pertukaran produk dan gaya hidup dari berbagai negara, termasuk Tiongkok, sangatlah penting.

“Pameran ini dapat menjadi ajang networking bagi pengunjung yang pada akhirnya dapat menjadi sumber inspirasi baru dan open image dalam dunia fashion. Saat ini terdapat ratusan ribu industri di Indonesia yang terdiri dari industri tekstil, pakaian jadi, kulit, dan alas kaki, meningkat 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Sektor fesyen merupakan kontributor utama penciptaan lapangan kerja di Indonesia,” kata Roy Nicholas Mandey.

Roy Nicholas Mandey melanjutkan: “Di era globalisasi, penting untuk memantau dua faktor utama, yang pertama adalah tren terkini dan perilaku konsumen. Kedua adalah teknologi seperti Internet of Things (IoT) yang terus berkembang dan juga harus selalu up to date. Jika tidak, industri ini terancam punah. Acara seperti ini diharapkan dapat menemukan adaptasi dari teknologi tersebut. Aprindo mendukung langkah konkrit untuk mencapai tujuan tersebut.”

Aprindo juga berharap dapat mempromosikan produk Indonesia ke pasar Tiongkok melalui pameran di kota-kota seperti Shanghai dan Guangzhou. Produk-produk khas Indonesia yang unik, seperti batik, harusnya lebih banyak diimpor ke China. Kami berharap pameran ini dapat berjalan lancar dan sukses serta membawa manfaat nyata bagi para peserta. Hal ini juga dapat menjadi nilai tambah dan contoh penyelenggaraan acara di Tiongkok di masa depan, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

Sementara CEO Guangdong Qiya Exhibition Co., Ltd., Mr. Yi Qiang berharap integrasi produk fesyen antara Tiongkok dan Indonesia tidak hanya akan memperkuat industri fesyen kedua negara, namun juga meningkatkan hubungan pertukaran budaya secara keseluruhan. Menurutnya, kerja sama ini dapat mempererat hubungan bilateral Tiongkok dan Indonesia bahkan hingga melampaui batas industri fesyen.

“Tujuan utama kami adalah untuk mempromosikan pertukaran budaya antara kedua negara. “Kami berharap melalui pameran ini, interaksi produk fesyen antara Tiongkok dan Indonesia dapat berkembang pesat dan mendorong kebangkitan sektor fesyen,” kata Yi Qiang.

Ia juga menambahkan, industri fashion di Indonesia mempunyai potensi besar untuk berkembang pesat dalam 10 tahun ke depan. Ketika mereka memutuskan untuk mengadakan pameran ini di Indonesia, mereka melihat pertumbuhan industri fashion di negara tersebut sebagai peluang yang menjanjikan. Pesatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan akan mendongkrak industri fashion secara signifikan di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours