Asosiasi Ojol Minta Gojek Pertimbangkan Sanksi Driver yang Cekcok dengan Awkarin

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Permasalahan antara pengemudi Gojek dan bintang Awkarin menuai protes dari banyak pihak, termasuk Asosiasi Taksi Online dan Ojek Online serta Asosiasi Penyewa Armada Indonesia (PAS). Presiden PAS Indonesia Jenderal Wiwit Sudarsono berharap Gojek lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan 

“Kami prihatin dengan masalah ini. Kami juga sangat menyayangkan sanksi keras yang dijatuhkan Gojek kepada mitranya,” kata Wiwit, Kamis (18 Juli 2024), dihubungi dlbrw.com di Batavia.

JUGA: Akhirnya Mulai Bicara, Zainul Maarif Bicara Tentang Percakapannya dengan Presiden Israel

Wiwit menilai Gojek sebagai pemohon tidak seharusnya memberikan sanksi kepada mitra pembayaran. Wiwit menyatakan Fikri dan Awkarin salah dalam hal ini. 

Saya berharap Gojek mempertimbangkan kembali sanksi yang dijatuhkan kepada saudara laki-laki Fikri sebagai mitra Gojek, kata Wiwit. 

Wiwit mengaku sudah melihat hasil investigasi dan mediasi yang dilakukan Gojek yang menyebutkan adanya ancaman dari Fikri terhadap Awkarin. Wiwit menilai, tidak ada unsur ancaman verbal dalam riwayat percakapan Fikri dengan Awkarin. 

“Telepon temanmu, ayo kita bertemu. Hal ini bisa dilakukan agar sahabat selebgram bisa menjadi perantara atau diajak ngopi. Ada risiko jika ocehan tukang ojek yang ucapannya di selebgram bisa mengancam keselamatan,” lanjut Wiwit. 

Wiwit meminta Gojek melihat permasalahan di lapangan lebih jelas. Terkadang Wiwit, banyak masalah bukan hanya kesalahan driver ojol saja, tapi juga pelanggan.

Salah satu anggota Wiwit mengabarkan keluarganya hidup dari ojol. Wiwit mengatakan aplikator bisa berkembang bukan hanya karena masukan pelanggan yang kuat, tapi juga karena persaingan dari mitra industri. 

“Dalam hal ini juga kesalahan pelanggan karena pengemudi tidak menjawab panggilan, padahal jaraknya hanya tiga menit,” kata Wiwit. 

Wiwit menjelaskan, pemesanan makanan memerlukan proses yang cukup panjang. Wiwit mengatakan, pengemudi sudah lama mengemudi di sini dan sering membayar biaya parkir.  

“Waktu tiga menit bagi tukang ojek sangat berharga karena Pesanan Baik membutuhkan waktu lebih lama, apalagi jika pengemudi mendapat insentif dari aplikator yang waktunya terbatas, misalnya antara pukul 09.00-21.00 harus mendapat 20 pesanan.” – lanjut Wiwit. 

Hal ini tidak diharapkan.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours