Atasi Masalah Sampah di Bandung Raya, Jabar Bangun TPPAS Legoknangka

Estimated read time 4 min read

BANDUNG – Pemerintah Daerah Jawa Barat menandatangani perjanjian patungan dengan PT Jabar Environmental Solutions (JES) dalam pengelolaan Tempat Pengolahan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legoknangka. Penandatanganan digelar di Aula Sate, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024).

Penandatanganan perjanjian kerja ini disaksikan langsung oleh Gabungan Menteri Pertanahan dan Industri (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan serta perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Lingkungan Hidup Pemerintah Jepang. .

Dalam perjanjian terkait, PT JES harus menjaga rasio pinjaman terhadap ekuitas minimal 80:20. Perjanjian tersebut juga mencakup masa kontrak 20 tahun dengan perkiraan tanggal operasi komersial (COD) dimulai pada Februari 2029.

Hal ini mencakup joint venture, penyelesaian dokumen komersial pada Desember 2024, dan commissioning test yang dijadwalkan pada Agustus 2028. Perjanjian dengan PT JES akan disertai dengan komitmen bersama dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengatakan, Pemda Jabar selaku Pengelola Proyek Bersama (PJPK) berkomitmen mengelola sampah negara di Cekungan Bandung dengan mempercepat kegiatan TPPAS Legoknangka.

“Proyek Legoknangka Kawasan TPPAS merupakan bukti komitmen kami terhadap kebersihan dan kehijauan Jawa Barat. Perusahaan ini akan memberikan jalan menuju perekonomian berkualitas tinggi dan pembangunan berkelanjutan di Bandung Raya,” kata Bey, Sabtu (29/1). 29). 6/2024). .

Ia mengatakan permasalahan sampah di Bandung Raya belum terselesaikan dari dulu hingga saat ini.

“Sampah sudah hidup sejak saya muda hingga saya menjadi kepala negara, masalah sampah di Bandung Raya belum terselesaikan, begitu pula masalah transportasi,” ujarnya.

Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan PT JES ini diharapkan permasalahan sampah di Bandung Raya dapat teratasi.

“Terakhir melalui kerjasama TPPAS Legoknangka sudah berdiri sejak tahun 2020, sehingga setelah adanya perubahan kerjasama kita berharap dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

TPPAS Legoknangka akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. TPPAS Legoknangka akan mengumpulkan sampah di wilayah Bandung Raya yaitu Kota Bandung, Provinsi Bandung, Komohana Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Provinsi Sumedang.

Bey mengatakan, upaya mitigasi sebaiknya dilakukan di tingkat keluarga oleh masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah dan kota. Jumlah penduduk di wilayah metropolitan Bandung terus meningkat dan berhubungan langsung dengan peningkatan jumlah sampah.

Jika perencanaan tidak dilakukan di dalam negeri, kata Bey, maka beban akan lebih banyak ditanggung oleh tempat pelepasliaran sementara dan TPPAS Legoknangka.

“Saya berharap kepada Pemkot dan Wali Kota TPPAS Wilayah Legoknangka agar berkomitmen untuk memastikan sampah (pengolahan gratis) ini tetap terurus,” ujarnya.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan berharap kegiatan perekonomian pada proyek TPPAS Legoknangka dapat diperluas dengan tetap mengupayakan hasil positif yang dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan.

Harapan saya penyelesaian sistem ini bisa berjalan baik dengan hasil yang baik karena sangat penting (salahnya) untuk kebersihan air Sungai Citarum, kata Luhut.

Luhut mengatakan, proses bersama ini akan memakan waktu lama. Tanda tangan ini hendaknya dijadikan peluang untuk membawa nilai-nilai positif bagi masyarakat.

“Perjanjian perburuhan yang ditandatangani hari ini merupakan laju perburuhan jangka panjang tercepat sejak tahun 2019,” ujarnya.

Luhut mengatakan TPPAS Legoknangka mampu mengolah 2.000 ton sampah per hari yang mampu menghasilkan listrik sebesar 40 megawatt. Menurut dia, hal ini menyangkut lingkungan hidup, salah satunya soal kualitas air di Sungai Citarum.

“TPAS Legoknangka menghasilkan 2000 ton sampah per hari, itu menurut saya banyak dan juga menyediakan listrik 40 watt. Ini justru berdampak pada kualitas air Citarum, makanya kita bersihkan Citarum,” dia. berdasarkan.

Luhut pun mengapresiasi para investor yang ingin berinvestasi di Jabar, khususnya proyek TPPAS Legoknangka. Ia berharap ke depannya Jabar dan Bandung Raya bersih.

Kedepannya Bandung akan dibersihkan dan akan lebih banyak lagi masyarakat yang datang ke Bandung karena tadi diumumkan KA Ekspres akan mengangkut 22.300 penumpang pada akhir pekan ini.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, Prima Mayaningtyas mengatakan, kehadiran PT PII sendiri merupakan penegasan kerja sama antara Pemda Jabar dengan PT JES.

“Kalau ada sesuatu di antara kedua belah pihak, dijamin oleh PT PII benar-benar akan dikembalikan, misalnya pembayaran yang ditangguhkan dibayar dulu oleh PT PII, baru pemerintah daerah yang membayar di sana, baru kabupaten/kota. akan membayar kami,” katanya. Utama.

Prima mengatakan Pemda Jabar akan segera melaksanakan proses pembangunan fasilitas TPPAS Legoknangka setelah penandatanganan perjanjian bersama.

“Kalau jadwal kita target pelaksanaannya yang pertama tahun 2029, makanya kita pakai Sarimukti, nanti kenaikannya mendekati akhir tahun. Itu target kita,” ujarnya.

Prima mengatakan, dalam proyek ini total nilai investasi sebesar Rp4 triliun, Pemda Jabar akan mendapat Viability Gap Fund (VGF) sebesar Rp1,3 triliun.

Sementara itu, kepada Badan Pelaksana (BUP), Prima menyampaikan akan menerima sekitar 13,5 sen/Kwh dari penjualan listrik yang dihasilkan dari Legok Nangka.

“Iya 13,5 sen. Nanti kita lihat PJBL bisa jual berapa, karena itu perlu melihat minyak (limbah) yang dimilikinya dan bisa menjaga ketahanan panas agar listrik bisa naik turun, itu harus stabil,” ujarnya.

Oleh karena itu, Prima berharap proses TPPAS Legoknangka yang tertunda selama 22 tahun bisa terlaksana.

“Jadi bisnis sampah ini tidak mudah dan tidak murah, tapi permintaan teknologi ini lebih banyak teknologi modern, saya sudah melihat teknologi ini, alhamdulillah kualitas teknologi di Jepang yang jauh, dan Artinya, kalau mau bagus Dengan cara ini, tidak diragukan lagi, hasilnya sepadan dengan harganya yang mahal, katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours