Australia luncurkan dokumen kebijakan pembangunan internasional

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Direktur Program Kedutaan Besar Australia Lisa Noor Hamida mengatakan pemerintah Australia telah meluncurkan Makalah Kebijakan Pembangunan Internasional Australia.

Lisa mengatakan dokumen ini mewakili komitmen Pemerintah Australia untuk mendukung penuh masyarakat untuk mencapai pembangunan yang dapat dinikmati semua orang tanpa kecuali.

“Salah satu komitmen dalam dokumen ini adalah mewujudkan pembangunan yang bermanfaat bagi semua pihak, baik laki-laki, perempuan, dan kelompok marginal lainnya,” kata Lisa di Jakarta, Kamis.

Lisa menyampaikan hal tersebut pada lokakarya bertajuk “Kebutuhan Mendesak Jurnalis tentang Pedoman Pemberitaan Kekerasan Seksual” yang diselenggarakan oleh Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.

Ia mengatakan cara Pemerintah Australia mencapai pembangunan ini adalah dengan memastikan bahwa 80 persen program pembangunan yang didukung Pemerintah Australia berfokus pada aspek kesetaraan gender.

Selain itu, Australia juga fokus pada program pembangunan yang mendukung penuh kelompok penyandang disabilitas untuk memainkan peran penting dalam proses pembangunan yang didukung oleh pemerintah Australia.

Lisa mengatakan dokumen kebijakan pembangunan tersebut menjadi pedoman bagi Kedutaan Besar Australia dalam melaksanakan program kemitraan, khususnya dengan pemerintah Indonesia.

Lisa mengatakan Australia adalah tempat bagi semua pihak untuk bekerja; Lisa menambahkan, mereka telah diberikan kesempatan penuh untuk berpartisipasi dan berkontribusi sesuai kemampuan terbaiknya saat ini.

Indonesia dan Australia memiliki kemitraan strategis untuk kesetaraan gender dan strategi untuk mendorong pembangunan inklusif yang sepenuhnya mencakup penyandang disabilitas, katanya.

Lisa, tentang kesetaraan gender. Indonesia dan Australia melanjutkan program untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan dan memperluas kesempatan kerja bagi perempuan.

Selain itu, kedua negara juga terlibat dalam program yang mendukung kepemimpinan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan.

Ia mengatakan bahwa program ini akan memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi secara efektif dan akan memberikan rekomendasi untuk mengalokasikan dana pemerintah untuk kepentingan dan kebutuhan perempuan.

“Program pembangunan yang dilaksanakan adalah perempuan, Kami berupaya memastikan manfaat sepenuhnya diberikan kepada semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok marjinal lainnya dan penyandang disabilitas,” kata Lisa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours