Badai Matahari Bisa Sebabkan Satelit di Bumi Alami Gangguan

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fenomena badai matahari menghasilkan energi berupa ledakan api besar dan lontaran massa koronal. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada satelit yang mengorbit Bumi.

“Saat terjadi badai matahari, partikel-partikel tersebut akan lebih sering berinteraksi dengan satelit sehingga menyebabkan satelit rusak dan tidak dapat aktif kembali,” kata Peneliti Pusat Penelitian Luar Angkasa BRIN Nizam Ahmad dalam lokakarya bertajuk Mengenal Lebih Baik Badai Matahari. Penelitian gangguan satelit terpantau di Jakarta, Selasa (28/5/2024).

Nizam mengatakan, meski langit tampak luas dan tenang jika dilihat dari Bumi, namun pada ketinggian 100 hingga 1.000 kilometer penuh dengan berbagai partikel. Proses ionisasi terjadi di lapisan ionosfer atmosfer. Proses ionisasi yang kemudian menyebabkan interaksi dengan satelit cenderung bersifat destruktif.

Badai matahari dapat menghasilkan arus yang diinduksi secara geomagnetik sehingga dapat menyebabkan gangguan operasional distribusi listrik. Interferensi satelit berkisar dari tingkat ringan hingga sedang hingga parah. Bila distorsinya sedikit, interaksi yang biasa dirasakan adalah penurunan tegangan listrik.

Gangguan satelit tingkat sedang memerlukan teknik khusus untuk memulihkan satelit. Namun, jika gangguannya parah, hal ini dapat menyebabkan kegagalan satelit total.

Oleh karena itu, sebelum meluncurkan satelit ke luar angkasa, perlu dipastikan keandalannya, kata Nizam. 

Ia mengatakan, umur satelit orbit rendah yang terletak di ketinggian 500 hingga 600 kilometer di atas permukaan bumi bisa mencapai 30 hingga 50 tahun. Jika satelit tidak mengalami gangguan, maka satelit dapat terus mengorbit Bumi.

Sedangkan masa operasional satelit cenderung lebih pendek. Selain itu, jika terkena dampak gangguan seperti badai matahari, umur awal 10 tahunnya mungkin hanya 2 tahun. “Kalaupun baru memasuki orbit, bisa langsung rusak karena gangguan partikel luar angkasa atau badai matahari,” kata Nizam.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours