Badai PHK Hantam Industri Lokal, Wakil Ketua DPR: Pengambil Kebijakan Tak Punya Hati

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Wakil Ketua dan Koordinator Pembangunan Industri (Korinbang) DPR RI Rahmat Goebel mengatakan, ambruknya sejumlah industri dalam negeri dan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal mengindikasikan adanya permasalahan pada tata kelola negara. ekonomi

“Ada kekurangan hati, terutama di pihak beberapa politisi di pemerintahan. “Pancasila dan NKRI harga mati hanya dalam kata-kata, tetapi tidak meresap ke dalam hati dan tidak diwujudkan dalam perbuatan baik,” ujarnya, Senin (24 Juni 2024).

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Karthasmit. Selain itu, hal ini terlihat dari berulangnya perubahan peraturan Menteri Perdagangan.

Seperti diberitakan berbagai media, terjadi PHK besar-besaran di industri tekstil. Sebelumnya, industri garmen sudah terpuruk akibat arus impor pakaian jadi dan bekas.

Menteri Keuangan mengatakan, banjir tekstil tersebut disebabkan oleh kelebihan pasokan dari luar negeri dan praktik dumping yang diduga dilakukan oleh China. Hal ini menyebabkan masuknya produk tekstil ke Indonesia.

Pernyataan tersebut ditanggapi Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi. Adanya kesenjangan antara pernyataan dan tindakan yang dilakukan Kementerian Keuangan atau Treasury. Untuk menghilangkan dumping, Indonesia memiliki perangkat regulasi berupa Tarif Pengamanan Impor (BMTP) dan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD).

Perintah ini akan habis masa berlakunya pada tahun 2022, namun Menteri Keuangan belum memperpanjangnya. Padahal Menteri Perindustrian sudah melayangkan usulan perpanjangan kepada Menteri Keuangan.

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Indonesia (APSyFI) mengaku sudah tiga kali bersurat ke Kementerian Keuangan untuk audiensi, namun belum mendapat tanggapan. Diperkirakan 13.800 orang akan diberhentikan pada tahun 2024 saja.

“Apakah pemerintah benar-benar berkuasa atas rakyatnya sendiri atau rakyat negara lain?” kata Goebel.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours