Bagian Tubuh Ini ‘Hilang’ Seiring Bertambahnya Usia, Apa Itu?

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Banyak orang mengira alis membingkai wajah, namun apakah Anda salah satu orang yang menyadari bahwa alis perlahan “menghilang” seiring bertambahnya usia? Selain itu, jika Anda sering menggunakan pensil alis, alis bisa saja menjadi lebih tipis.

Hal ini mungkin disebabkan oleh kombinasi usia, genetika, gaya hidup, atau mungkin beberapa kondisi kesehatan yang mengganggu. Apakah Anda khawatir alis yang menipis adalah hal yang normal atau merupakan hal yang harus ditanggapi lebih serius? Simak penjelasan para ahli berikut ini.

Penyebab alis menipis

Menurut dokter kulit Dr. Claire Wolinsky, penurunan kadar hormon (baik pada pria maupun wanita) seringkali menjadi penyebab penipisan alis. “Seiring bertambahnya usia, testosteron dan estrogen menurun, sehingga mempengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan folikel rambut itu sendiri. Folikel rambut menjadi lebih tipis, dan beberapa di antaranya berhenti total,” ujarnya, seperti dikutip Huffington Post, Rabu (16/1). ). 10/2024).

Menurut penata rias Natalie Dresher, kebiasaan gaya hidup tertentu juga bisa berkontribusi terhadap masalah penipisan alis. “Mengunci folikel rambut alis dengan produk seperti SPF dan pelembab juga akan mempercepat proses penipisan,” katanya.

Alasan lainnya mungkin adalah berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk mencabut mata selama bertahun-tahun. “Sering kali saya mendengar, ‘Saya sering memotong mata ketika saya masih muda,’ dan itu adalah faktor besarnya,” kata penata rias Denika Bedrossian.

Menurut penata rias Tarryn Feldman, penipisan alis bisa dimulai sejak usia 30-an atau 40-an, namun menjadi lebih terlihat pada usia 50-an dan seterusnya. “Usia yang tepat bisa sangat bervariasi tergantung pada faktor genetik, kesehatan umum, dan gaya hidup,” katanya.

Di sisi lain, hormon androgen justru bisa membuat alis Anda lebih tebal. Meskipun penipisan alis merupakan masalah bagi banyak orang, beberapa orang mengalami hal sebaliknya seiring bertambahnya usia.

“Kita semua mengenal kakek-nenek yang matanya semakin tebal setiap tahun, seperti Eugene Levy atau Martin Scorsese. Pada beberapa orang, terutama pria lanjut usia, beberapa folikel rambut menjadi lebih sensitif terhadap hormon, termasuk androgen,” kata dokter kulit Trisha Khanna.

Hal ini dapat menyebabkan alis, bulu hidung, dan telinga lebih tebal. Hormon androgen merupakan hormon yang berperan terhadap karakteristik seks pria, kesehatan reproduksi, dan perkembangan tubuh.

Pengamatan lain tentang alis lebat datang dari Dr. Abrahem Kazemi. Laki-laki yang lebih tua tidak boleh dicabut, dicabut, dicabut, atau dicabut matanya, katanya. “Ini akan membuat alisnya tebal dan panjang,” ujarnya.

Jika Anda mengalami perubahan mendadak pada tubuh Anda, ada baiknya konsultasikan ke dokter. Tak terkecuali alis yang cepat tipis.

Janiene Luke, M.D., dokter kulit dan profesor klinis di Departemen Dermatologi di Universitas Loma Linda, mengatakan penting untuk memeriksakan alis atau gejala lain ke dokter kulit untuk diagnosis pasti. Menurut dokter kulit dan ahli bedah Mohs Dr. Michelle Henry, jika alis Anda menipis drastis, mungkin ada penyakit yang mendasarinya.

“Salah satu penyebab utamanya adalah hipotiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid,” ujarnya.

Serum pembesar alis adalah produk yang populer saat ini, namun terdapat efek samping yang tercatat dari bahan-bahan seperti bimatoprost, yang terkait erat dengan kelompok hormon prostaglandin. Efek sampingnya antara lain kemerahan, gatal pada mata, perubahan warna kelopak mata, kelopak mata terkulai, dll.

Jika Anda ingin mencoba serum alis, berhati-hatilah berbelanja dan pilih produk yang tepat untuk jenis kulit Anda dan pastikan mengikuti petunjuknya. Penata alis Joey Healy menawarkan beberapa saran dalam membeli serum. “Hindari serum yang mengandung hormon karena dapat menimbulkan efek samping yang aneh seperti iritasi, mata kering atau bengkak, lingkaran hitam di bawah mata, dan kelopak mata menjadi gelap,” ujarnya.

Anda juga disarankan untuk menghindari hormon yang biasa disebut prostaglandin. Gunakan serum dengan peptida sebagai gantinya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours